TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli patologi forensik dari Universitas Indonesia, Djaja Surya Atmadja mengatakan bahwa 0,2 miligram per liter sianida yang ditemukan di sampel lambung Wayan Mirna Salihin tidak memiliki arti apapun.
Ia mengatakan bahwa seharusnya yang menjadi fokus di hati.
Sementara, saksi menyebut hati Mirna tidak ada sianida dan tiosianat.
Hal itu disampaikan dalam sidang ke-19 kopi bersianida di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2016). (*)
BERITA REKOMENDASI