Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) menggelar unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesua (HI), Jl. Jenderal Soedirman, Jakarta Pusat, Minggu (11/9/2016).
Mereka menuntut pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menghentikan reklamasi di Pantai Utara Jakarta.
Mereka menilai bahwa reklamasi merugikan rakyat kecil, khususnya para nelayan yang akan kehilangan tempat mencari ikan di kawasan reklamasi.
Selain itu mereka menilai bahwa, reklamasi dapat menyebabkan banjir di Jakarta semakin parah.
"Berbagai dampak buruk yang ditimbul dari proyek reklamasi dari mulai meningkatnya banjir di Jakarta," tegas seorang perwakilan BEM SI, Ichsan saat berorasi.
Dia juga menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di masyarakat teluk Jakarta tidak akan berubah, justru akan makin menyengsarakan nelayan jika reklamasi tetap dilanjutkan.
Aksi itu diikuti mahasiswa dari sejumlah BEM universitas di Indonesia, mulai dari BEM Universitas Indonesia, BEM Universitas Negeri Jakarta, BEM Politeknik Negeri Jakarta, BEM STEI SEBI, dan lainnya.
Sebelumnya, Proyek reklamasi Pulau G tetap bisa dilanjutkan. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnana alias Ahok dan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sepaham tidak ada masalah dengan reklamasi di Pulau G.
Ahok mengaku belum mendapatkan surat resmi yang menyatakan proyek reklamasi Pulau G, Teluk Jakarta, bermasalah. Sehingga, proyek yang dikembangkan PT Muara Wisesa Samudra, anak usaha Agung Podomoro, bisa berlanjut.
"Kalau tidak ada masalah (reklamasi) ya kita lanjut," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (9/9/2016). (*)