TRIBUNNEWS.COM - Telah viral sebuah kisah "layangan putus" di berbagai media sosial.
Kisah tersebut menceritakan seorang istri lima anak yang meninggalkan suaminya yang telah berpoligami.
Cerita tersebut dibagikan oleh akun Facebook bernama Mommy ASF.
Tribunnews.com belum bisa memverifikasi kebenarannya, postingan yang beredar pertama kali di Facebook pun sudah dihapus.
Baca: VIRAL Pengakuan dan Cerita Ojol Terima Pesanan Benda yang Tak Biasa
Baca: VIRAL Video Satpam di Bekasi Tabrakkan Motor dan Bawa Kayu Tertibkan Tukang Bakso, Ini Faktanya
Cerita yang bermula dari Facebook ini pun langsung viral dan banyak menjadi perbincangan apalagi di kalangan wanita.
Layangan Putus adalah judul cerita bersambung dari akun di salah satu grup kepenulisan ternama nasional yang dipimpin oleh Ayah Isa Alamsyah, suami dari Bunda Asma Nadia yang kerap kali berbagi kisah mengenai rumah tangga.
Dalam cerita nyata itu dituliskan bahwa suami yang dikenal sebagai sosok yang baik bahkan punya beberapa channel YouTube, diam-diam menikah dengan seorang wanita yang lebih muda.
Di sana diceritakan sang suami yang seorang pemilik channel Youtube dengan satu juta lebih subscriber itu ternyata berselingkuh dengan seorang selebgram sebelum dia menikahinya.
Baca: POPULER: Viral, Mata Anak Keluar Cairan Mirip Darah dan Nanah Akibat Radiasi HP, Ini Kata Dokter
Sang suami sempat menghilang 12 hari.
Istrinya kelimpungan mencari bapak dari 5 anaknya ini.
Sang suami pun pulang setelah 12 hari menghilang, setelah ditekan dia pun mengakui kalau dia melakukan honeymoon atau bulan madu bersama istri keduanya.
Setelah mengetahui pernikahan suaminya diam-diam, Mommy ASF ini pun memilih untuk bercerai dan berjuang untuk menghidupi anaknya sendiri.
Baca: VIRAL Video Driver Ojol Gagal Menjambret Tas Korbannya, Aksinya Terekam di CCTV
Tribunnews.com menghubungi Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi, seorang Psikolog Keluarga asal Yayasan Praktek Psikolog Indonesia (YPPI) untuk menanyakan fenomena perselingkuhan yang marak terjadi dan viral di sosial media.
Menurutnya fenomena perselingkuhan adalah fenomena gunung es yang kasusnya besar di Indonesia.
Tak heran jika ada ibu-ibu yang menceritakan kisahnya maka menjadi viral, karena menurut Adib mereka merasakan rasa yang sama.
"Para ibu-ibu itu kadang kala merasakan perasaan yang sama, menggugah cerita perselingkuhan bisa menjadi perwakilan dari apa yang dirasakan beberapa keluarga Indonesia," ujar Adib Setiawan yang dihubungi Tribunnews.com pada Senin (4/11/2019).
Adib pun menuturkan bahwa cerita "layangan putus" ini bisa menjadi teladan para ibu-ibu yang lain karena bisa menghadapi sebuah kesulitan hidup dengan tegar.
Penyebab sesorang berselingkuh ada banyak faktor, menurut Adib satu di antara faktor yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah karena faktor kebutuhan atau need.
"Orang-orang yang selingkuh itu kan ada keinginan untuk mendapatkan kebahagiaan lain, itukan bagian dari sifat manusia yang selalu mengejar kebutuhan yang menurut dia membuatnya bahagia," ujar Abid melalui sambungan telepon.
Baca: Viral Polisi Stop Ambulans Bawa Pasien, Siapa yang Harus Diprioritaskan di Jalan Raya?
Baca: Sehari Setelah Ulang Tahun sang Ibu, Bocah 16 Tahun Habisi Nyawa Kakaknya Lalu Bunuh Diri
Menurut Adib manusia itu seringkali tidak menyadari perbuatan selingkuh berdampak buruk bagi dirinya, pasangannya bahkan sampai anaknya.
"Manusia ketika ingin mewujudkan kebutuhan yang dia miliki itu membuatnya lupa dampak terburuknya apa sehingga rasionalitas yang dialami oleh seseorang itu menjadi hilang karena dia di dorong oleh insting yang ada dalam dirinya," terang Adib.
Dari cerita 'layangan putus' diketahui Anak dari Mommi ASF dan Suaminya yang berselingkuh kerap menanyakan keberadaan sang ayah dan kondisi ekonomi yang sulit.
Bahkan menurut Adib sang anak yang menjadi korban akibat perselingkuhan itu bisa memiliki dampak negatif yakni terkena mental block dan trauma berkepanjangan.
Diketahui pula dari cerita 'layangan putus' sang suami meninggalkan begitu saja sang istri padahal sebelumnya mereka tidak ada perselisihan bahkan sedang mesra-mesranya.
Adib menganalisis faktor dari hal tersebut adalah sang suami tidak bisa mengontrol kebutuhan dia.
Sang suami membayangkan sebuah kebutuhan dalam bentuk kebahagiaan semu bersama wanita lain padahal harusnya tidak semua kebutuhan manusia itu dapat terpenuhi.
Adib pun menjelaskan ketika seseorang mengejar sebuah kebutuhan atau kesenangan itu bisa saja yang didapatkan kesengsaraan.
Dari cerita 'layangan putus' kita bisa belajar untuk saling menghargai dan mengingat komitmen bersama saat pernikahan supaya percikan api cinta bisa terus berkobar dalam rumah tangga.
(Tribunnews.com/Inza Maliana/Salma Fenty)