TRIBUNNEWS.COM - Viralnya kisah Layangan Putus masih membuat heboh jagat maya.
Cerita ini pertama kali beredar di Facebook.
Lantas setelah viral, sang penulis bernama Mommi Asf menghapusnya.
Kisah layangan putus diduga merupakan kisah nyata.
Dalam ceritanya, Mommi Asf, sosok ibu lima anak yang mengikhlaskan suaminya bersama wanita lain yang lebih muda.
Baca: Selebgram Lola Diara Keberatan Soal #LayanganPutus, Ini 6 Faktanya, Berbisnis Saham di Usia 19
Baca: Jejak Akun Diduga Mommy ASF, Penulis Cerita Viral Layangan Putus di Instagram Ricky Zainal
Menurut Mommi Asf, Layangan Putus menjadi analoginya untuk tidak bersikap seperti layangan putus yang kehilangan arah setelah diterpa musibah.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, Tribunnews.com belum bisa memverifikasi kebenarannya kepada Mommi Asf.
Meski dalam cerita itu, Mommi Asf telah menceraikan suaminya.
Namun bagaiamana kondisi traumatik dari para wanita yang menjadi korban perselingkuhan ?
Tribunnews.com menghubungi seorang Psikolog Keluarga, Adib Setiawan S.Psi., M.Psi, dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia yang beralamat di Bintaro, Jakarta.
Baca: VIRAL Video Detik-detik Pria Nekat Terobos Lampu Merah Tanpa Memakai Helm, Berakhir Mengenaskan
Baca: 9 Orang Punya Kemampuan Tak Biasa, Foto-foto Viral Ini Jadi Buktinya, Ada yang Bikin Ngilu!
Menurut Adib, pemulihan pasca perselingkuhan bisa bermacam-macam caranya.
Berikut cara pemulihan pasca perselingkuhan menurut Psikolog Keluarga :
1. Berceritalah dengan orang terdekat
Berbagi cerita bisa meringankan beban akibat konflik berkepanjangan.
Bercerita bisa dengan orang tua, sahabat, dan kerabat lain yang sekiranya bisa membuat korban lebih kuat.
Menurut Adib, korban perselingkuhan rentan stress dan untuk menguranginya bisa dengan berbagi cerita.
"Bisa cerita dengan orang-orang terdekat itu supaya dia ada dukungan, dia perlu dukungan untuk tetap tegar," ujarnya melalui sambungan telepon pada Selasa (5/11/2019).
2. Menulis Buku Harian
Jika anda tipe orang yang sulit mengungkapkan perasaan kepada orang lain, buku harian atau diary bisa menjadi pilihan.
Mencurahkan isi hati bisa membuat perasaan lebih lega.
Sebaiknya jika anda ingin pulih dari trauma paska perselingkuhan, jangan memendam perasaan sendirian.
Menulis buku harian bisa menjadi alternatif yang baik supaya tidak mengalami stress berkepanjangan.
Baca: 40 Tahun Suami Meninggal, Istri Baru Tahu Suaminya Bukan Sosok Sembarangan, Pahlawan Perang Dunia 2
Baca: Bayi Baru Lahir Tewas di Dalam Mesin Cuci, Dilahirkan di Kamar Mandi & Ibu Depresi Pasca Persalinan
3. Berolahraga dengan baik
"Olahraga bisa menjadi satu di antara pilihan yang baik untuk mengatasi trauma paska perselingkuhan," ujar Adib pada Selasa (5/11/2019).
Kesehatan tubuh harus tetap dijaga meskipun kondisi hati dan pikiran sedang tidak baik-baik saja.
Olahraga bisa menjadi pemicu mengurangi stress dan menambah semangat hidup.
4. Menghibur diri dengan menonton film
Ada kalanya saat stress melanda, hiburan bisa menjadi obat yang mujarab.
Menonton film bisa menjadi hiburan yang baik untuk melupakan sejenak permasalahan rumah tangga.
Tontonlah film-film yang membawa pengaruh baik dan bisa berdampak kepada psikologis untuk memicu hormon kebahagiaan.
5. Menjalani hobi yang anda suka
Permasalahan rumah tangga yang tidak ada habisnya acapkali menyita kegiatan atau hobi yang anda sukai.
Cobalah untuk berkegiatan kembali, menjalani hari-hari dengan berani dan memulai hobimu lagi.
"Kalau dia sibuk melaksanakan kegiatan atau hobi yang dia suka, itu bisa menjadi meringankan bebannya," ujar Adib.
Baca: Begini Klarifikasi Ricky Zainal, Suami Mommi Asf di Kisah Layangan Putus, Sebut Belum Cerai
Baca: Kisah Mahasiswi Tewas Kecelakaan, Barisan Jamaah Salat Jenazah Penuh Karena Cerita Sang Kakak di FB
6. Mengikuti terapi ke ahli
Jika paska perselingkuhan, Anda mengalami gejala sulit tidur, tidak mau makan, semangat jadi menurun itu artinya Anda disarankan untuk mengikuti terapi ke ahli, seperti psikolog.
Jika sudah mencapai gejala yang dapat mengganggu aktifitas sehari-hari, maka tingkat stress anda sudah tinggi.
Untuk menghindari keadaan yang tidak diinginkan, maka mengikuti terapi atau hipnoterapi sangatlah dibutuhkan.
Menurut Adib, jika kondisi trauma paska perselingkuhan semakin memburuk, bisa disembuhkan dengan datang ke psikolog.
Konflik rumah tangga bisa terjadi oleh siapa saja, kunci supaya kita tidak menjadi seperti layangan putus adalah wanita harus mandiri dan tidak membebani lelaki.
Dijelaskan oleh Adib, wanita harus bisa menjadi kuat, supaya tidak diinjak-injak lelaki.
"Wanita dan laki-laki harus memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam hal pendidikan, harkat dan martabat, termasuk juga dalam peluang-peluang pekerjaan.
Karena seringkali laki-laki berani menginjak-injak perempuan karena posisi perempuan dalam posisi yang lemah," ujar Adib.
Adib juga menyarankan wanita agar punya keahlian dan cita-cita.
"Tentunya saya katakan, saya lebih menyarankan bagaimana perempuan harus punya keahlian, harus punya cita-cita supaya para lelaki ini mereka tidak seenaknya sendiri," tuturnya.
(Tribunnews.com/Inza Maliana)