TRIBUNNEWS.COM - Coldplay secara resmi merilis jadwal tour-nya. Indonesia masuk ke dalam list negara yang akan dikunjungi oleh Coldplay pada tanggal 15 November 2023 mendatang.
Menariknya, dalam konser bertajuk Music Of The Spheres World Tour ini, Coldplay tak sekadar menghibur tetapi juga membawa pesan tentang pentingnya menjaga lingkungan. Pada setiap konsernya, Coldplay berkomitmen menampilkan beberapa teknologi yang berfokus pada isu keberlanjutan lingkungan.
Dilansir dari sustainability.coldplay.com, Coldplay menjadikan Music Of The Spheres World Tour sebagai tur berkelanjutan dengan karbon serendah mungkin yang mencakup tiga prinsip utama, yaitu mengurangi, menemukan kembali, dan memulihkan.
Nah, sejak 2019 Coldplay telah merencanakan untuk tidak akan menggelar tur konser sampai mereka bisa menggelar konser ramah lingkungan. Akhirnya, pada tahun 2022 rencana tersebut direalisasikan.
Coldplay melakukan beberapa cara ramah lingkungan pada setiap kota yang mereka kunjungi. Berikut empat cara Coldplay mengadakan konser ramah lingkungan.
1. Mengurangi penerbangan di setiap konser
Salah satu cara yang dilakukan Coldplay dalam merealisasikan konser ramah lingkungan adalah mengurangi penerbangan dan menggunakan perjalanan lewat darat dengan mobil listrik atau kendaraan biofuel. Namun, untuk beberapa kasus mereka diharuskan tetap melakukan penerbangan ke negara yang akan dikunjungi.
Eitts, jangan salah! Coldplay tetap berusaha menggunakan penerbangan yang menggunakan bahan bakar dari limbah terbarukan sehingga bisa mengurangi emisi perjalanan udara hingga 80 persen daripada bahan bakar biasa.
2. Desain panggung yang ramah lingkungan
Coldplay membuat desain dan dekorasi panggung yang ramah lingkungan, lho! Setiap panggung Coldplay akan menggunakan ketersediaan sumber daya lokal yang ada di lokasi sehingga dapat menekan penggunaan energi untuk mengangkutnya.
Nggak hanya itu, dekorasi panggung dari band yang memulai karier di Inggris ini juga menggunakan kombinasi bahan yang ringan dan rendah karbon, seperti penggunaan bambu dan baja daur ulang sehingga dapat digunakan lagi ketika konser selesai.
Dekorasi confetti yang digunakan ketika konser pun akan terurai 100% dan akan membutuhkan gas terkompresi yang jauh lebih sedikit untuk penyalaan dibandingkan tur sebelumnya.
Selain itu, Coldplay juga memiliki penemuan generasi baru kembang api yang berkelanjutan. Penemuan kembang api ini akan jauh lebih memiliki daya ledak yang sedikit sehingga mengurangi atau menghilangkan bahan kimia yang berbahaya.
3. Penghasil listrik konser yang ramah lingkungan
Kalau untuk penggunaan listrik saat konser, Coldplay akan memasang panel surya portabel di berbagai titik, seperti di panggung, lantai stadion, hingga di luar venue. Panel surya yang tersedia akan mengisi daya baterai untuk membangkitkan listrik saat konser berlangsung.
Nah, uniknya lagi dari setiap konser Coldplay adalah tersedianya sepeda statis penghasil tenaga listrik. Sepeda ini bisa dinaiki oleh pengunjung dan mengayuhnya.
Nantinya, setiap kayuhan sepeda tersebut bisa menjadi sumber tenaga listrik saat konser berlangsung bahkan baterainya juga bisa didaur ulang untuk konser selanjutnya, lho!
Tidak berhenti disitu, Coldplay juga memiliki lantai kinetik pada venue konser. Lantai kinetik tersebut akan menghasilkan tenaga listrik ketika para penonton konser melompat-lompat di atasnya. Keren banget, ya?
4. Gelang dan transportasi ramah lingkungan
Coldplay memperkenalkan Xyloband pertama kali pada Oktober lalu saat melangsungkan konser di Madrid. Setiap Xyloband yang dipakai oleh penonton terbuat dari 100 persen bahan nabati yang dapat dikomposkan. Dikutip dari Pixmob, casing dari Xyloband ini bisa dilepas dan akan terurai menjadi kompos setelah dua bulan.
Selain itu, Coldplay juga akan memberikan hadiah untuk fans atau pengunjung yang menaiki moda transportasi ramah lingkungan menuju konser! Pemegang tiket dapat mengunduh aplikasi yang memberikan informasi terkait konser, termasuk pilihan transportasi paling ramah lingkungan untuk perjalanan dari dan menuju konser.
Nah, ternyata Coldplay benar-benar maksimal merealisasikan konser ramah lingkungan, ya? Tentu saja tindakan yang dilakukan Coldplay sangat menginspirasi banyak musisi untuk melakukan konser ramah lingkungan.
Komitmen band asal London ini ternyata sejalan dengan konsep konser ramah lingkungan yang pernah dibahas dalam pertemuan M20 Summit Conference (KTT M20) tahun 2022 lalu. Dikutip dari Kompas.com, Erick Thohir mengajak musisi melakukan gerakan people to people movement atau gerakan dari masyarakat untuk memberikan perubahan kepada lingkungan.
Melalui M20, Indonesia hendak menyerukan kepada seluruh musisi dunia untuk mulai membantu pemerintah di negaranya masing-masing dalam menjaga lingkungan dan mengatasi perubahan iklim, misalnya menggelar konser ramah lingkungan atau menciptakan karya yang berisi ajakan melestarikan lingkungan.
Beberapa musisi dunia telah menerapkan konser ramah lingkungan, seperti Coldplay (Music of The Spheres World Tour (2022), Billie Eilish (Happier Than Ever World Tour - 2022), Pink (Beautiful Trauma Tour- 2018-2019), Tame Impala (The Slow Rush Tour - 2020), Jack Johnson (Meet The Moonlight Tour - 2022) dan masih banyak lagi.
Jadi, sudah siap menonton penampilan spektakuler dari Coldplay dan merasakan konser ramah lingkungan? (*)