TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepuluh destinasi prioritas yang ditetapkan Kementerian Pariwisata terus berlomba-lomba unjuk gigi ke dunia international.
Kali ini, giliran pesona Bromo Tengger Semeru (BTS) Jawa Timur.
Gunung yang bertengger di 4 Kabupaten, seperti Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang Jawa Timur itu akan menggelar Sport Tourism bertajuk Bromo Marathon 2016 yang bakal digulirkan 4 September 2016.
Menpar Arief Yahya mengapresiasi kegiatan sport tourism yang berskala internasional itu.
"Saya yakin kalau sudah datang ke Bromo Tengger Semeru, mereka akan datang lagi di kemudian hari. Ada survei mengatakan 60 persen akan datang lagi guna mengeksplorasi lebih lama. Itulah sport tourism yg bersentuhan langsung dengan alam dan budaya," kata Arief Yahya.
Tentu saja, bagi Anda pecinta lari sekaligus penikmat keindahan alam Indonesia, perhelatan ini sangat asik, sangat menantang dan layak diikuti.
Ratusan pelari dari berbagai negara akan menjajal Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTS) yang kecantikannya tak diragukan lagi.
”Pagelaran ini didukung oleh Kabupaten Pasuruan. Ada tiga kategori lari yang dipertandingkan, yaitu: 10 K, full marathon dan half marathon. Pada full marathon bermula dari ketinggian 1758 m dpl hingga 2469 m dpl. Rutenya dari Desa Tosari Tegger memutar dan mengelilingi beberapa desa di Gunung Bromo. Ini bagian dari peningkatan Pariwisata di 10 destinasi prioritas,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Jawa Timur, Jarianto.
Menurut Jarianto, peserta akan menjumpai keheningan dan kesakralan desa lewat rumah-rumah ibadah yang terdapat di Bromo, sekaligus ditantang dengan trail yang cukup sulit ketika sampai di Desa Banyumenang.
”Petualangan itu berlanjut melewati hutan di Desa Ngadiwono untuk menuju Desa Mororejo Ngawu, kemudian berakhir di Desa Tosari. Pelari akan diiiringi dengan keindahan alam kami,” katanya dengan logat Jawa Timuran yang khas.
Pada tahun lalu, panitia sukses mengumpulkan 1.534 pelari dari 31 negara.
Bromo Marathon 2015 juga diklaim sebagai salah satu kompetisi lari terbaik di Asia.
Kata Jarianto, kegiatan ini merupakan event tahunan di Kabupaten Pasuruan yang akan meningkatkan destinasi wisata hasil paduan olahraga dengan wisata yang diikuti dari berbagai negara di dunia.
Dia mengatakan, setiap peserta Bromo Marathon akan mendapat pengalaman berwisata, yakni petualangan dan olahraga bersamaan.
Hal itu disebabkan rute Bromo Marathon akan melewati wilayah pedesaan di sekitar Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru yang menyuguhkan pemandangan alam indah.
"Seluruh rute tersebut memberikan keragaman medan menantang karena setengah rute di jalan beraspal dan setengah di jalan setapak, dengan ketinggian bervariasi antara 1.950 meter hingga 2.750 meter,” jelasnya.
Menurut dia, kegiatan yang telah berjalan tiga kali, diharapkan bisa meningkatkan potensi pariwisata di Kabupaten Pasuruan dan akan lebih banyak lagi peserta dari beberapa komunitas atau pecinta lari di dunia yang bisa bergabung dalam Bromo Marathon.
Selain itu, imbuh Jarianto, pada kategori half marathon garis start dan finish berada di Desa Tosari.
Rute mengkombinasikan berbagai keadaan jalan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, berikut beberapa lembah dengan ketinggian 1900-2400 m dpl.
”Sementara itu, untuk 10 K, titik start berada di Desa Tosari Tengger dan kembali finish di tempat yang sama, hanya ketinggiannya berkisar 1700-1975 m dpl. Pada nomor ini, pelari akan melewati trek menanjak untuk memasuki desa kecil di Podokoyo, juga pasar tradisional Tengger. Sungguh memesona bagi pelari dan mereka akan bercerita keindahan kita,” jelasnya.
Lebih lanjut Jarianto mengatakan, Bromo Marathon tidak hanya sekadar kompetisi tapi juga semangat dari komunitas untuk visi dan misi yang luar biasa.
Bromo Marathon bisa terselenggara berkat keterlibatan anggota-anggota komunitas lari yang ingin mengadakan event untuk mengembangkan edukasi, kesehatan dan perekonomian penduduk setempat.
”Sejauh ini, Bromo Marathon tidak hanya menyuguhkan lanskap yang menarik dan medan yang menantang tapi juga membawa peserta melihat langsung bagaimana kehidupan masyarakat Bromo sehari-sehari beserta budaya Tengger mereka yang unik. Yuk daftar dan datang ke Bromo," ujarnya.