TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua even pariwisata skala besar di Bali pada November 2016 memicu pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
Total perekonomian Bali pada triwulanan III - 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 50,18 triliun dan berdasarkan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp.34,92 triliun.
“Ekonomi Bali tumbuh 6,55%. Lokomotif pertumbuhan perekonomian Bali masih dikatrol sektor kepariwisataan. Jadi yang terkait dengan tourism, akomodasi, makan minum, transportasi dan pergudangan, tetap itu," ungkap Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana, Selasa (13/12/2016).
Bila melihat kegiatan pariwisata Pulau Dewata pada November 2016, ucapan Iman Kirana memang masuk akal.
Setidaknya ada dua even besar hasil kolaborasi Wonderful Indonesia, Pemprov Bali dan pihak swasta, sukses mendatangkan banyak wisatawan.
Tengok saja Nusa Dua Fiesta yang digelar 12-20 November 2016.
Selama sembilan hari, kawasan Nusa Dua tak pernah sepi. Tua, muda, wisnus asal Eropa, Asia, Australia, Amerika, hingga wisatawan nusantara, semua berbondong-bondong datang ke Nusa Dua.
“Edisi 2016 adalah yang terbaik. Paling heboh, paling banyak mendatangkan wisman. Bali mendapatkan banyak berkah dari sini,” terang Kepala Dinas Pariwisata Bali, Anak Agung Gede Yuniartha, Selasa (13/12/2016).
Nusa Dua Fiesta kali ini sudah banyak bertransformasi menjadi even kelas dunia.
Dulu, saat Fiesta ini dimulai kali pertama pada 1996, hanya penghuni hotel dan tenant yang berada di dalam Kawasan Pariwisata Nusa Dua Bali saja yang ambil bagian.
Belakangan, size-nya dinaikkan dan berkembang menjadi sebuah pesta besar (fiesta).
Yang dihadirkan? Sangat banyak. Dari mulai atraksi seni, budaya, kuliner, sport tourism, hiburan dan pentas musik lokal, nasional dan internasional, semua ada.
“Tahun 2016 adalah pelaksanaan terbaik. Ini Fiesta terbesar dan terlama di Bali yang digelar oleh swasta, setelah Pesta Kesenian Bali yang biasanya satu bulan di Bali Art Center,” ucap Agung Yuniartha.
Hasilnya? Side even yang digelar bersamaan dengan Nusa Dua Fiesta berlangsung sangat heboh.
Even buatan berupa pertunjukan musik, Nusa Dua 10K Bali Cultural Run, Tennis Nusa Dua Open, Cross Culture Cycling, Hero Waste Fun Walk dan Nusa Dua Golf Tournament, lomba desain produk merchandise dan maskot Nusa Dua tak pernah sepi dikunjungi wisman dan wisnus.
Even budaya seperi pawai budaya, pertunjukan kesenian tradisional hingga konser musik juga sama.
Belum lagi even MICE berupa pameran-pameran dan Celebrity Cooking Workshop.
”Selama sembilan hari, Bali jadi makin hidup. Ekonomi ikut tumbuh,” sambung Agung.
Dari evaluasi yang sudah dilakukan, even sembilan hari itu dikunjungi tak kurang dari 100.000 wisman dan wisnus.
Nusa Dua jadi makin ngetop. Dan melalui kegiatan yang difokuskan di Peninsula ini sekaligus sukses mempopulerkan pulau yang bisa melihat pemandangan laut 270 derajat di Nusa Gede itu.
Even lain yang tak kalah atraktifnya adalah Tumpek Kandang.
Selamatan atau ungkapan terima kasih atau rasa kasih kepada semua binatang, khususnya binatang ternak atau hewan peliharaan yang digelar 26 November itu juga sukses menyedot banyak wisman dan wisnus.
“Inilah Bali. Apa saja menjadi atraksi. Membuat kreasi dan inovasi apa saja bisa menjadi tambang bisnis yang tidak ada habis-habisnya. Kebetulan, Bali memiliki jenis wisata yang paling lengkap. Kulturnya kuat, nature-nya hebat, dan man made-nya juga kreatif,” ulas Agung.