Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua atlet Para-Swimming Indonesia yang turun di nomor gaya dada 100 meter putra SB8 Asian Para Games 2018 sukses sabet medali perak dan perunggu.

Peraih perunggu Zaki Zulkarnain merasa menjadi orang yang paling beruntung hari ini.

Bagaimana tidak, dalam pertandingan tersebut Zaki finis di posisi empat atau non medal.

Namun lawannya asal China Guanglong Yang di posisi ketiga dianggap melanggar peraturan yang tak disebutkan jelas alasannya.

Guanglong terdiskualifikasi dari pertandingan, dan posisi Zaki secara otomatis naik satu peringkat. Dengan begitu pria kelahiran 1 Maret 1995 itu berhak atas medali perunggu.

Peristiwa yang tak terduga itu dia syukuri karena dalam nomor ini, dirinya memang tak ditargetkan meraih medali. Kebahagiannya itu begitu terlihat ketika sedang melakukan tanya jawab kepada wartawan.

Sambil terengah, Zaki menjawab dengan ekspresi menggebu-gebu.

"Nggak nyangka aja tadinya nomor 4 tapi karena ada DQ (diskualifikasi) jadi nomor 3, merasa terharu, merasa senang nggak nyangka kalau bisa seperti ini," ungkap Zaki, usai pertandingan, di Aquatik Centre GBK, Jakarta Pusat, Selasa (9/10/2018).

Sementara Guntur berhasil meraih medali perak dengan catatan waktu 1 menit 19,35 detik, disusul Zaki dengan 1 menit 19,95 detik. Atlet China Xu Haijiao sukses menempati peringkat pertama dengan catatan waktu 1 menit 11,74 detik.

Kendati hanya tempati urutan ketiga, pria berusia 23 tahun itu bersyukur dapat masuk ke dalam podium juara pada babak final tadi. Terlebih, dia memang tidak ditargetkan untuk meraih medali.

"Untuk di sini saya nggak ada target, nggak ditargetkan. Makanya karena saya nggak ditargetkan, pas di sini dapat, ya Alhamdulillah bersyukur banget, senang sekali," ungkapnya.

Selanjutnya, Zaki akan kembali turun di nomor gaya bebas 100 meter putra pada tanggal 11 Oktober besok, berhadapan dengan lawan yang tak jauh berbeda dari pertandingan tadi.