Polemik Hijab Miftahul Jannah, PSI Sebut Solusi Ada di Olimpiade London
Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dara A. Kesuma mengatakan polemik soal penggunaan hijab dalam cabang olahraga judo sebenarnya telah me
Penulis: Reza Deni
Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dara A. Kesuma mengatakan polemik soal penggunaan hijab dalam cabang olahraga judo sebenarnya telah menemiliki solusi.
“Kebebasan beragama dan olahraga tetap bisa berjalan seiring, tentu dengan tetap mengutamakan keselamatan atlet,” kata Dara A. Kesuma Nasution, dalam keterangan tertulisnya, Jumat 12 Oktober 2018.
Baca: Hanya Dua Rumah Sakit yang Beroperasi Pascabencana di Palu
Contohnya, Dara mengatakan, atlet judo asal Arab Saudi, Wojdan Shaherkani, juga sempat menjadi perbincangan pada 2012 karena keputusannya untuk tidak melepaskan hijab saat bertanding di Olimpiade London.
Shahekhani memakai tutup kepala berwarna hitam seperti penutup kepala yang biasa digunakan para atlet renang.
“Kasus Shahekhani bisa menjadi contoh kompromi terbaik. Di sana, Federasi Judo Internasional tetap mempertahankan hak asasi atlet sambil menjaga keselamatan mereka,” tambah Dara.
Seperti diketahui, beberapa hari lalu, dalam ajang Asian Para Games 2018, atlet blind Judo Indonesia, Miftahul Jannah, didiskualifikasi karena memakai hijab.
Alasannya, Federasi Judo Internasional mengharuskan setiap atlet judo tampil tanpa penutup kepala terkait masalah keselamatan.
Baca: Sempat Bertemu Gamers Jess No Limit, Jokowi Ungkap Minta Kaesang untuk Ajari Main Mobile Legend
“Bila atlet, pelatih, dan pengurus cabang olahraga mendapatkan informasi yang cukup mengenai apa yang terjadi di Olimpiade London, kontroversi ini tidak akan terjadi. Agama dan olahraga bukan dua hal yang dipertentangkan.” pungkas Dara.