Timnas Wheelchair Basket Putra Indonesia Tempati Peringkat 10 Asia
Kepastian ini didapat setelah Donald Santoso dkk dikalahkan Malaysia pada partai perebutan peringkat 9-10 dengan skor 79-23
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Timnas Wheelchair Basketball Putra Indonesia menutup Asian Para Games III/2018 dengan menempati posisi 10 Asia.
Kepastian ini didapat setelah Donald Santoso dkk dikalahkan Malaysia pada partai perebutan peringkat 9-10 dengan skor 79-23 Jumat (12/10/2018) di Hall Basket GBK Senayan, Jakarta.
"Ini pertemuan kedua dengan tim ini. Yang pertama di Kejuaraan Asia di Thailand. Secara permainan, anak-anak jauh lebih baik. Tapi memang harus diakui, skill kita kalah jauh karena mereka sudah berlatih lebih lama. Mereka lebih siap," ucap Coach Timnas wheelchair Basketball Putra Indonesia Fajar Berlianto, Jumat (12/10/2018).
Saat melawan Malaysia, permainan Timnas Indonesia sudah mulai merata. Para penyumbang poin semakin banyak.
Jika di pertandingan sebelumnya poin hanya mengalir dari Donald Santoso dan Danu Kuswantoro, kini pemain lainnya sudah bisa mendulang poin.
Saat melawan Malaysia, Lalu Idrus, Kasep Ayatullah, Arifin Risman, dan Daryoko masing-masing dua poin. Sementara Donald Santoso jadi penyumbang poin terbanyak dengan 15 poin dan 10 rebound.
"Saya berharap tim ini berlanjut untuk hadapi ASEAN Para Games Filipina. Dengan event yang lebih rendah, tim ini kemungkinan bisa main lebih baik," ucapnya.
Fajar tidak mengelak jika tidak mudah membentuk tim wheelchair basketball. Apalagi sosialisasi yang minim membuat pihaknya kesulitan mendapatkan pemain yang cukup.
Terlebih, saat bentuk tim ini usia pemain tidak lagi muda. Semua di atas 20 tahun bahkan ada yang 40 tahun dan 90 persen basic-nya bukan pemain basket.
"Mengenalkan basket di usia itu jauh lebih sulit ditambah dengan minimnya stok pemain di klasifikasi 1. Makanya dalam pertandingan ada pemain yang main 4x10 menit tidak diganti. Bukan karena kuat tapi karena memang tak ada gantinya," ucap Fajar.
Pemain andalan Indonesia, Donald Santoso mengatakan, Indonesia butuh melakukan seleksi lagi untuk hadapi next event.
Pemain dengan usia lebih muda tentunya. Selain bisa menambah kekuatan juga untuk regenerasi.
Apalagi, antusiasme masyarakat dengan olahraga ini luar biasa. Ini bisa dilihat dari penonton di setiap Indonesia main. Tribun Hall Basket berkapasitas hampir 3.000 itu selalu dipenuhi penonton.
"Euforianya di sini luar biasa. Saya belum pernah melihat sepeti ini selama saya di Amerika. Terima kasih atas dukungannya," ujar Donald tinggal lama di Amerika ini.
"Saya tidak beban menjadi tumpuan tim. Semua sebenarnya bergantung pada skema offense-nya. Jika semua berjalan lancar, semua pasti berakhir dengan poin," lanjut pria penyumbang total 58 poin dari total 97 poin dicatatkan selama Asian Para Games III/2018. (*)