Serangan Israel Menghancurkan Gaza, Ribuan Orang Mengungsi Jalan Kaki
Ketika serangan udara Israel dimulai di dekat rumahnya, Hana\' Nayem dan keluarganya memutuskan untuk melarikan diri dengan berjalan…
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA) memperkirakan lebih dari 338.000 orang mengungsi di Gaza.
Saat ini Hana' tinggal sementara di rumah susun sewaan bersama kedua putranya dan keluarga mereka, yang totalnya berjumlah 25 orang.
Salah satu putranya, Mahmoud, mengatakan anak-anaknya kesulitan tidur di tengah penembakan yang tidak berhenti.
Selama jeda pengeboman, anak-anak hanya bisa mencoba duduk dengan tenang, saling berpelukan.
Suara ledakan pun tak jauh dari tempat tinggal mereka.
Perempuan berusia 47 tahun itu menyeka air mata dengan kerudungnya, sambil memasak sedikit makanan yang tersisa di kompor gas.
Persediaan makanan mereka akan habis hari Jumat ini.
"Kami menjaga diri kami semaksimal mungkin. Kami makan dan minum apa yang kami punya," kata Hana'.
"Setelah itu, kecuali ada bantuan, seseorang yang bisa membantu, kondisi kami akan jauh lebih buruk."
Meskipun masyarakat di sini terbiasa dengan kondisi tak menentu, eskalasi konflik baru-baru ini jadi yang terburuk dalam beberapa dekade dan cukup mengejutkan.
Hampir seminggu sejak pertempuran dimulai, kondisi masih jauh dari puncaknya.
Lebih dari 100 sandera dari Israel masih berada di Gaza, sementara pertempuran juga terjadi di utara Israel, yang berbatasan dengan Lebanon.
Sementara itu, jumlah bentrokan di Tepi Barat juga semakin meningkat.
Di Yerusalem, beberapa orang memperkirakan ketegangan akan memuncak ketika shalat Jumat diadakan di Masjid Al-Aqsa hari ini.