Dunia Hari Ini: China Ingin Lebih Banyak Mengimpor Produk Pertanian dari Indonesia
China ingin memperluas kerja sama dengan Indonesia dalam bidang ekonomi digital, selain juga mengimpor lebih banyak produk pertanian…
Anda sedang membaca Dunia Hari Ini edisi Rabu, 18 Oktober 2023.
Kami sudah merangkum sejumlah laporan dari dunia selama 24 terakhir, dimulai dari Indonesia.
Perluasan kerja sama China dan Indonesia
Presiden China Xi Jinping mengatakan China ingin memperluas dan memperkuat kerja sama dengan Indonesia dalam beberapa bidang seperti ekonomi digital, serta pengembangan kendaraan dengan energi alternatif dan terbarukan.
Dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di China, Presiden Xi mengatakan negaranya juga ingin mengimpor lebih banyak produk pertanian dan perikanan Indonesia.
Ia berharap kedua negara memperdalam integrasi rantai industri dan pasokan, salah satunya dengan membangun "koridor ekonomi komprehensif regional."
Presiden Xi memberi label "emas" pada kerja sama antara China dan Indonesia dalam membangun 'Belt and Road' terkait proyek kereta cepat, yang sempat menghadapi masalah pengadaan tanah, penundaan akibat pandemi, dan pengeluaran yang membesar.
Ratusan warga tewas akibat ledakan di rumah sakit di Gaza
Sekitar 500 warga Palestina meninggal akibat ledakan di rumah sakit Gaza yang dipenuhi oleh pasien dan warga yang sedang mengungsi.
Pihak Israel dan Palestina saling menyalahkan ledakan tersebut, namun pejabat kesehatan Palestina mengatakan ledakan disebabkan oleh serangan udara Israel.
Sementara militer Israel menyalahkan peluncuran roket yang gagal oleh kelompok militan Palestina.
Ledakan tersebut menjadi peristiwa yang paling mematikan di Gaza sejak Israel melakukan pengeboman tanpa henti di Gaza, sebagai bentuk pembalasan atas serangan mematikan Hamas terhadap warga di Israel selatan, 7 Oktober lalu.
Satelit China di langit Australia
Satelit yang diduga milik militer China "secara mengkhawatirkan" mendekati satelit komersil Australia awal bulan ini, hingga muncul ketakutan keduanya akan bertabrakan.
Informasi tersebut mencuat setelah Komandan Luar Angkasa Australia memperingatkan jika kondisi langit di atas Bumi semakin "berisiko" dengan semakin banyaknya jumlah satelit yang diluncurkan.
"Berisiko sekali. Lebih banyak satelit di atas sana, dan kemampuan satelit penyerang semakin berkembang setiap kali ada satelit yang diluncurkan," ujar Cath Roberts dari Angkatan Udara Australia.
Pada bulan Agustus, ratusan satelit China dalam latihan militer internasional yang berskala besar untuk mengumpulkan informasi tentang Amerika Serikat dan sekutunya sudah melewati Australia.