Dunia Hari Ini: Sekjen PBB Kecam 'Hukuman Kolektif' Terhadap Warga Palestina
Sekjen PBB menyerukan adanya gencatan senjata, setelah sebelumnya sekitar 500 warga Palestina meninggal akibat ledakan di rumah sakit…
Anda sedang membaca Dunia Hari Ini edisi Rabu, 18 Oktober 2023.
Kami sudah merangkum sejumlah laporan dari dunia selama 24 terakhir, dimulai dari Indonesia.
Sekjen PBB kecam 'hukuman kolektif' bagi warga Palestina
Sekitar 500 warga Palestina meninggal akibat ledakan di rumah sakit Gaza yang dipenuhi oleh pasien dan warga yang sedang mengungsi.
Pihak Israel dan Palestina saling menyalahkan ledakan tersebut.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan ledakan disebabkan oleh serangan udara Israel, sementara militer Israel menyalahkan peluncuran roket yang gagal oleh kelompok militan Palestina.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres mengatakan serangan kelompok Hamas terhadap Israel tidak membenarkan diberikannya "hukuman kolektif" yang menyerang warga sipil Palestina.
Dalam pernyataan di China hari ini, ia juga menyerukan agar segera dilakukan gencatan senjata segera.
Perluasan kerja sama China dan Indonesia
Presiden China Xi Jinping mengatakan China ingin memperluas dan memperkuat kerja sama dengan Indonesia dalam beberapa bidang seperti ekonomi digital, serta pengembangan kendaraan dengan energi alternatif dan terbarukan.
Dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di China, Presiden Xi mengatakan negaranya juga ingin mengimpor lebih banyak produk pertanian dan perikanan Indonesia.
Ia berharap kedua negara memperdalam integrasi rantai industri dan pasokan, salah satunya dengan membangun "koridor ekonomi komprehensif regional."
Presiden Xi memberi label "emas" pada kerja sama antara China dan Indonesia dalam membangun 'Belt and Road' terkait proyek kereta cepat, yang sempat menghadapi masalah pengadaan tanah, penundaan akibat pandemi, dan pengeluaran yang membesar.
Satelit China di langit Australia
Satelit yang diduga milik militer China "secara mengkhawatirkan" mendekati satelit komersil Australia awal bulan ini, hingga muncul ketakutan keduanya akan bertabrakan.
Informasi tersebut mencuat setelah Komandan Luar Angkasa Australia memperingatkan jika kondisi langit di atas Bumi semakin "berisiko" dengan semakin banyaknya jumlah satelit yang diluncurkan.
"Berisiko sekali. Lebih banyak satelit di atas sana, dan kemampuan satelit penyerang semakin berkembang setiap kali ada satelit yang diluncurkan," ujar Cath Roberts dari Angkatan Udara Australia.
Pada bulan Agustus, ratusan satelit China dalam latihan militer internasional yang berskala besar untuk mengumpulkan informasi tentang Amerika Serikat dan sekutunya sudah melewati Australia.
China dituduh mencuri informasi intelektual dalam skala besar
Badan intelijen Australia dan Amerika Serikat mengkritik China dan menuduh China mencuri properti intelektual dalam skala besar.
Direktur Jenderal ASIO Mike Burgess dan Direktur FBI Christoper Wray berada di California untuk menghadiri pertemuan publik pertama mitra inteligen Five Eyes, yang juga meliputi Inggris, Kanada, dan Selandia Baru.
Mike mengatakan keputusan untuk mengadakan pertemuan terbuka untuk publik adalah karena besarnya tantangan yang dihadapi mereka.
"Kami tahu negara pasti memata-matai, kami tahu negara mencari keuntungan yang strategis bagi dirinya sendiri," ujarnya.
"Namun kami membicarakan perilaku yang melanggar batas espionase tradisional."
Paul McCartney kembali ke Australia setelah 59 tahun
Personil The Beatles Sir Paul McCartney mengadakan konser di Australia untuk pertama kalinya sejak kunjungannya 59 tahun yang lalu.
Pada tahun 1964, kira-kira 350.000 orang mengantre di Adelaide, Australia Selatan untuk menyaksikan Paul dan kawan-kawan.
"Kunjungan ini luar biasa, sesuatu yang spesial," ujar Paul, tentang kunjungannya ke Adelaide.
Tur Paul yang berjudul 'Got Back' akan menampilkan medley musik dari berbagai era di sepanjang kariernya selama enam dasawarsa terakhir, yaitu lagu-lagu dari The Beatles dan Wings, juga lagu-lagu solonya.