Hari ini Mulai Identifikasi Ganti Rugi Ternak
Mulai 9 November Kementerian Pertanian akan mengidentifikasi ternak sebagai tahapan ganti rugi oleh pemerintah.
Editor: Iswidodo
Rencana ganti rugi hewan ternak masyarakat ini dilakukan oleh pemerintah dalam rangka agar para pemilik ternak merasa nyaman di tempat pengungsian karena sudah ada jaminan mengenai hewan ternaknya.
Pemerintah akan membeli semua hewan ternak ini dengan sukarela dan menyediakan tempat penampungan dan pakan untuk ternak. Demikian diungkapkan Menteri Pertanian Suswono saat rapat koordinasi bersama Menko Kesra Agung Laksono di Posko Aju BNPB (8/11). Rapat koordinasi tersebut membahas masalah ganti rugi ternak warga.
Rapat yang berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam ini membahas tentang mekanisme yang akan dilakukan oleh pemerintah terkait dengan rencana ganti rugi dan evakuasi terhadap ternak milik warga para korban Gunung Merapi yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III atau dalam radius 20km dari puncak Merapi.
Proses identifikasi terhadap ternak dengan mengedepankan langkah akuntabilitas dan transparasi, proses evakuasi yang pelaksanaannya dikoordinir oleh BNPB, Kemtan dan TNI/POLRI, proses eksekusi dengan melengkapi kelengkapan administrasi dalam rangka transaksi sesuai dengan POK, dan terakhir proses pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat bersama BPKP.
Kriteria penggantian harga sapi yaitu, sapi jantan, sapi potong dan kerbau akan dihargai Rp 22 ribu per kilogam. Anak sapi atau pedhet dihargai Rp 5 juta. Sapi dara Rp 7 juta per ekor, sapi bunting Rp 9 juta, sapi perah laktasi Rp 10 juta dan sapi betina dewasa yang tidak bunting akan dihargai Rp 20 ribu per kilogram.
Mentan mengharapkan bahwa mekanisme penggantian uang tersebut dapat dilakukan melalui transaksi di bank, hal ini mengingat bahwa kondisi tempat pengungsian sendiri diyakini tidak cukup aman bagi para pengungsi untuk menyimpan uang dalam kuota yang cukup besar.
Terkait masalah evakuasi hewan ternak, Menko Kesra juga berharap bahwa proses evakuasi hewan ternak dapat dilakukan dan dikoordinasi sepenuhnya oleh BNPB serta pihak-pihak terkait. Diminta kepada para pengungsi dilarang untuk naik kembali ke atas dan mengevakuasi hewan ternaknya sendiri. Keselamatan pengungsi menjadi pertimbangan yang paling penting oleh Menko Kesra.
Menko Kesra juga menguraikan bahwa Indonesia mendapatkan bantuan tenaga ahli dan peralatan vulkanologi dari Amerika Serikat dalam rangka membantu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian ESDM.
Bantuan-bantuan dari pemerintah seperti genset dari PLN, air bersih serta sarana MCK dari Kementerian PU, obat-obatan dari Kemenkes, dan logistik lainnya, hingga saat ini berjalan lancar. (*)