1.300 Kontraktor Ancam Tutup Rekening di Bank DKI
Sebanyak 1.300 kontraktor yang tergabung di DPD Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia DKI mengancam akan menutup rekening di Bank DKI
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 1.300 kontraktor yang tergabung di DPD Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) DKI mengancam akan menutup rekening di Bank DKI karena dinilai tidak profesional dalam pemberian kredit bagi pengusaha jasa konstruksi.
Menurut Sekretaris Umum DPD Gapeksindo DKI, Mardin Zendrato, ketidakprofesionalan tersebut terutama dirasakan pada kalangan pengusaha bermodal minim. Hal itu dinilainya sebagai kebijakan diskriminatif. Mardin menuturkan Bank DKI kerap mempersulit kontraktor dalam mengajukan kredit, sehingga berimbas pada waktu penyelesaian proyek secara tepat waktu.
"Kebijakan tersebut menjadi penyebab kegagalan pelaksanaan proyek. Anggota Gapeksindo banyak yang mengeluh, proyeknya tidak selesai tepat waktu. Sehingga terkena pemotongan nilai proyek," ungkap Mardin, Minggu (12/8/2012).
Lebih lanjut, Mardin mengatakan untuk mendapatkan kredit, Bank DKI mengajukan syarat yang menurutnya tidak masuk akal, seperti wajib menyertakan bukti akta nikah. Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya mendesak Bank DKI untuk mempermudah pemberian kredit. "Kalau kebijakannya tidak berubah, kami sepakat menutup rekening seluruh anggota Gapeksindo yang ada di Bank DKI," tegasnya.
Dikatakannya, kebijakan mempersulit pengajuan kredit kontraktor, sama halnya melanggar nota kesepahaman antara Bank DKI dengan Gapeksindo pada 2007 silam.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD DKI DKI Achmad Husein Alaydrus mengimbau Bank DKI jangan mempersulit pengajuan kredit para kontraktor, karena hal tersebut menyangkut pembangunan di Jakarta.
"Kalau kredit mereka dipersulit maka pekerjaan mereka menjadi terganggu, khususnya yang menggunakan APBD,” katanya.
Sedangkan Koordinator Presidium Himpunan Masyarakat untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika) Jakarta, M Syaiful Jihad, mendesak Dirut Bank DKI untuk mengevaluasi kinerja pejabat yang berurusan dengan kredit.
"Kalau perlu diganti saja dengan pejabat yang cakap dan mau bekerjasama melaksanakan komitmen yang telah disepakati Bank DKI dengan pengusaha jasa konstruksi," paparnya. (*)
BACA JUGA:
- Bank Ekonomi Tambah 10 Kantor Cabang
- BSB Targetkan Penambahan 10 Perusahaan Bagi Cash Management
- Daftar Bank yang Buka Saat Lebaran
- Nestle Menongkrak Bursa Eropa