Pengusaha Jepang Tergiur Sistem Bisnis Syariah di Indonesia
Para pengusaha Jepang di bidang finansial, baik perbankan, asuransi dan sebagainya, mulai mengincar
Editor: Widiyabuana Slay
TRIBUNNEWS.COM - Para pengusaha Jepang di bidang finansial, baik perbankan, asuransi dan sebagainya, mulai mengincar bisnis syariah di Indonesia, baik bank, asuransi dan sebagainya, yang khusus bagi umat Islam. Jepang mulai menyadari bahwa potensi bisnis kalangan Islam di Indonesia sangat besar dengan jumlah penduduk 240 juta orang dan 80 persen beragama Islam.
Pasar finansial untuk kalangan Islam di Indonesia dipercaya akan semakin berkembang luas mulai sekarang, tulis koran Nikkei, Senin (28/1/2013). Itulah sebabnya beberapa pengusaha Jepang mulai terjun ke bisnis Syariah dimulai dari Brunei dan Malaysia yang juga menargetkan Indonesia sebagai tujuan utamanya pula mulai saat ini.
Seperti di Brunei, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ melakukan sindikasi keuangan dengan Sumitomo Mitsui Banking, mengumpulkan uang 184 juta USD untuk perusahaan pengapalan Brunei yang berafiliasi ke pemerintah (Red.: BUMN kalau di Indonesia).
Menjadi masalah, dalam hukum syariah tak boleh mengenakan bunga atas uang pinjaman. Maka dengan cara lain, perusahaan tujuan khusus (PTK) yang baru di bentuk sebagai jembatan antara kedua pihak. PTK tersebutlah yang akan membeli kapal-kapal pengangkut LNG, lalu menyewakan kepada perusahaan pengapalan Brunei tersebut tanpa bunga. Kebalikannya, si peminjam malah menerima biaya leasing (sewa) atas kapal yang disewanya. Jadi perusahaan perkapalan Brunei sama sekali tak berhubungan dengan soal bunga, baik bunga pinjaman atau bunga simpanan, yangmana haram hukumnya dalam hukum Syariah.
Itulah yang dilakukan perusahaan finansial Jepang saat ini di Brunei. Sementara di Malaysia sendiri Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ telah membentuk satu unit lokal yang akan khusus menangani soal Syariah ini, juga terhadap negara-negara yang ada di Asia Tenggara yang terkait dengan soal Syariah.
Perbankan lain, Mizuho Financial Group Inc, juga akan memulai bisnis syariahnya di Malaysia pada akhir bulan Maret 2013 ini.
Lalu Tokyo Marine & Nichido Fire Insurance Co., maupun Orix Corp. perusahaan finansial Jepang juga akan memasuki bisnis asuransi dan bisnis persewaan untuk kalangan muslim di Asia Tenggara termasuk di Indonesia.
Nilai neraca bisnis syariah bila dikumpulkan mulai obligasi, asuransi dan aset finansial lain mencapai sekitar 1,6 triliun dollar AS pada akhir tahun 2012 lalu yang berarti meningkat 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya bahkan tiga kali lipat dibandingkan enam tahun lalu.
Siap-siaplah pengusaha Syariah di Indonesia untuk bernegosiasi lebih lanjut dengan para pengusaha finansial Jepang yang sangat serius saat ini mengincar bisnis Syariah di Indonesia.
Ingin konsultasi bisnis Jepang lebih lanjut silakan email: richard@tribun.in
*) Penulis adalah CEO Office Promosi, Ltd., Tokyo, Japan.
BISNIS POPULER