Investasi Emas di Bank Syariah Meningkat
Selain PT Pegadaian, investasi emas di bank syariah juga meningkat. Bahkan, kenaikannya melebihi pertumbuhan investasi lainnya.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Selain PT Pegadaian, investasi emas di bank syariah juga meningkat. Bahkan, kenaikannya melebihi pertumbuhan investasi lainnya.
Eva Arifah, Marketing PT Bank Pembangunan Daerah Jabar- Banten Syariah (BJBS), mengatakan pertumbuhan investasi emas mencapai 20 persen lebih. Pertumbuhan gadai emas pun meningkat. Menurut Eva, tahun lalu BJBS menyalurkan dana gadai emas senilai Rp 80 miliar kepada para nasabahnya.
"Tahun ini kami mendapat target untuk meningkatkannya sebesar 100 persen atau menjadi sekitar Rp 160 miliar. Ini menunjukkan bahwa emas memang sangat menjanjikan sebagai komoditas investasi," ucapnya, Senin (28/1) malam.
Sejauh ini, kata Eva, mayoritas emas yang digadaikan para nasabahnya berupa logam mulia. Komposisinya, 60 persen logam mulia, sisanya berupa emas perhiasan.
Tren investasi emas logam mulia juga diakui pemilik Toko Emas Dunia, Gunawan. Menurut dia, sejak harga emas melejit pada 2011, banyak warga yang memilih berinvestasi emas. Tokonya pun menjadi ramai karena banyak warga yang membeli emas.
"Untuk investasi jangka panjang, banyak yang memilih emas batangan dari Antam. Tapi ada pula yang memilih emas perhiasan sebagai investasi. Biasanya emas perhiasan jangka waktu investasinya lebih pendek, yakni di mana ada perlu langsung dijual kembali," kata Gunawan, beberapa waktu lalu.
Di tokonya, Gunawan juga menyediakan emas batangan (logam mulia) produksi Antam. Ukurannya beragam, tapi yang mendominasi adalah ukuran 5 dan 10 gram. Hal ini karena emas batangan dengan ukuran tersebut banyak diminati investor. Emas batangan tersebut ditawarkan dengan sistem tunai.
Harganya, kata Gunawan, tak jauh berbeda dengan harga di Antam. Hanya, karena membeli dari Antam dengan harga normal, dia menjualnya ke investor dengan harga lebih tinggi sedikit. Margin itu diambil sebagai pengganti ongkos beli ke Antam.
"Tapi marginnya juga tak gede. Ya, hanya pengganti ongkos," ujar Gunawan, yang enggan menyebutkan berapa besar margin yang diambil.
Pemilik Toko Emas Buana, Buana Tanujaya, mengatakan, permintaan logam mulia cukup tinggi sejak 2011. Sebelumnya, permintaan sepi meski ia menyediakan emas batangan di tokonya. "Setelah harga emas melonjak, orang ramai membeli logam mulia," katanya, Rabu (23/1).
Emas batangan yang banyak dicari, kata Buana, adalah ukuran 10 gram, 25 gram, dan 250 gram. Emas dengan ukuran tersebut biasanya untuk disimpan dalam jangka panjang. Adapun emas ukuran 1 gram dan 2 gram banyak dibeli untuk dihadiahkan ke orang lain.