Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Batavia Air Utang Rp 100 Juta ke Bandara Polonia

Utang ini meliputi biaya sewa tempat, seperti kantor dan ticketing dan juga layanan penerbangan yang selama ini mereka gunakan.

Editor: Sanusi
zoom-in Batavia Air Utang Rp 100 Juta ke Bandara Polonia
Tribun Pontianak/Galih Nofrio Nanda
REFUND - Calon Penumpang Batavia Air melakukan refund (pengembalian) tiket di Kantor Cabang Batavia Air, Jalan HOS Cokroaminoto Pontianak, Kamis (31/1). Banyak calon penumpang yang melakukan refund akibat berhenti operasional Batavia Air yang dinyatakan pailit . Tribun Pontianak/Galih Nofrio Nanda 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Eris Estrada Sembiring

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tidak hanya status pekerjaan yang tak jelas, Batavia Air Medan juga ternyata masih menyisakan utang lebih dari Rp 100 juta kepada Angkasa Pura II Bandara Polonia, Medan. Utang ini meliputi biaya sewa tempat, seperti kantor dan ticketing dan juga layanan penerbangan yang selama ini mereka gunakan. Batavia Air Medan memang masih mengontrak berkala di Polonia dengan opsi perpanjangan setahun sekali.

Heri Suherman, Manager Keuangan Angkasa Pura II Polonia, mengatakan soal pembayaran utang yang tersisa akan diselesaikan oleh para kurator yang ditunjuk pihak Batavia Air. Ia juga belum bisa memerinci berapa rincian utang yang dimiliki Batavia Air Medan, namun jumlahnya di atas Rp 100 juta.

“Untuk detailnya belum bisa saya perinci. Karena masih harus didata dulu. Yang pasti data terakhir kita masih Rp 100 jutaan. Katanya nanti pihak kurator yang menyelesaikan,” katanya. Ada empat orang kurator yang telah ditunjuk untuk menyelesaikan hak dan kewajiban Batavia Air, yaitu Turman Panggabean, Andra Reinhard Pasaribu, Permata Daulay dan Alba Sukmahadi.

Namun tampaknya pihak Angkasa Pura II Polonia sudah mewaspadai kesulitan pembayaran dari Batavia Air Medan. Sejak diputuskan pailit, kata Heri Suherman, pihaknya sudah melarang Batavia Air Medan mengeluarkan seluruh aset mereka yang masih ada di Bandara Polonia. Termasuk bus layanan penumpang, aset ticketing dan juga kantor. Seluruh aset itu, akan dihitung berapa nominalnya secara ekonomi.

“Kalau pesawat di Jakarta semua. Untuk aset lainnya seperti bus dan peralatan pendukung, tidak boleh dikeluarkan mulai hari ini. Kita mau menghitung dulu berapa besaran nilai ekonominya. Apakah ada kemungkinan bisa senilai dengan utang yang mereka miliki,” kata Heri.

Sementara itu, Airport Service Manager, Ali Sophian mengaku tidak tahu menahu soal adanya antrean slot yang hendak mengisi milik Batavia Air yang sudah berhenti beroperasi. Slot itu kini masih ada, namun tidak diatur oleh pihaknya. Sebab koordinasi slot ada di tangan Slot Coordinator pusat di Jakarta. Apakah banyak yang sudah mengantre untuk mengisi slot itu?

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas