Kemenhub Grounded Pilot Lion Air
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Herry Bakti, memastikan kapten pilot Boeing 737-800 Lion Air, dilarang terbang (grounded).
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Herry Bakti, memastikan kapten pilot yang menerbangkan pesawat nahas Boeing 737-800 Lion Air, M Ghozali, untuk sementara dilarang terbang (grounded).
Aturan larangan terbang memang tidak harus menunggu hasil penyelidikan KNKT. Larangan itu dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi pilot memulihkan kondisi psikologis setelah terjadi kecelakaan.
Menurut Harry, larangan terbang setidaknya berlaku sekitar dua minggu. Selanjutnya, Kapten M Ghozali harus menjalani training lagi hingga satu bulan. "Ini sudah aturan, meskipun yang bersangkutan memiliki 10 ribu jam terbang atau masuk kategori pilot senior," katanya.
Setelah dilakukan pemeriksaan narkoba dan alkohol, kata Harry, baik Ghozali maupun awak pesawat lainnya dinyatakan negatif. Namun, Harry masih menunggu tes rambut untuk memastikan apakah ada zat adiktif dalam tubuh pilot dan awaknya.
Pesawat Boeing 737-800 Lion Air rute Bandung-Denpasar jatuh di perairan dekat Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Sabtu sore. Dalam peristiwa itu, 56 dari total 101 penumpang sempat dirawat di rumah sakit. "Sampai hari ini ada tujuh yang masih dirawat di RS. Lima di Denpasar dan dua di Tabanan," kata Harry.
Posko Lion Sepi
Posko Lion Air di Bandara Husein Sastranegara, yang dibuka Sabtu (13/4), pagi hingga sore kemarin hanya menerima beberapa telepon yang menanyakan informasi nama-nama penumpang pesawat Lion Air JT 904 Bandung-Denpasar yang mengalami kecelakaaan. Suasana di depan posko yang ditempatkan di ruangan warna putih sebelah ruang Information and Customer Services dan memampangkan daftar nama penumpang itu tampak sepi.
Hanya beberapa orang yang berangkat atau yang menjemput yang sekadar melihat data daftar penumpang tersebut.
"Nggak, hanya lihat-lihat saja, penasaran setelah membaca beritanya di media," kata seorang bapak berkacamata dengan kaus orange pudar dan celana kain hitam, saat ditanya Tribun apakah dia mencari keluarga atau temannya saat melihat daftar itu di depan posko.
Kedua petugas perempuan dari Lion Air yang berjaga di posko itu menyebutkan, sejak pagi tidak ada keluarga atau kerabat penumpang pesawat yang kecelakaan mendatangi posko. Hanya dua atau tiga orang yang menanyakan via telepon.
Soal informasi kepulangan penumpang pesawat nahas asal Bandung hingga Minggu sore belum diketahui kepastiannya. General Manager PT Angkasa Pura II Bandung, Eko Diantoro, saat dihubungi Tribun mengatakan, pihaknya belum mendapat informasi soal itu.
"Hingga sekarang (Minggu sore, Red), belum ada informasi soal itu (kepulangan penumpang asal Bandung, Red)," kata Eko seraya menambahkan bahwa jadwal keberangkatan dan kedatangan penerbangan di Bandara Husein Sastranegara sejak pagi hingga sore berjalan normal seperti biasa. (ddh/m faridl/idl)