Besok, Menteri Perdagangan Jepang Akan Bertemu SBY
Menteri Ekonomi Industri dan perdagangan Jepang (METI), Toshimitsu Motegi, Jumat (19/4/2013), menuju
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Ekonomi Industri dan perdagangan Jepang (METI), Toshimitsu Motegi, Jumat (19/4/2013), menuju Indonesia, guna menghadiri pertemuan para menteri perdagangan Asia Pasifik (APEC) di Surabaya dan Minggu sore kembali ke Jepang.
"Menteri Motegi akan membicarakan mengenai Persetujuan Kemitraan Strategis Ekonomi Trans Pasifik (TPP) dengan para menteri perdagangan anggota TPP yang hadir di Indonesia. Tentu saja Menteri juga direncanakan bertemu dengan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di sana," papar sumber pemerintah Jepang khusus kepada Tribunnews.com, Kamis (17/4/2013), di Tokyo.
Jepang secara serius mempertimbangkan partisipasinya ke dalam TPP tampaknya masih perlu membicarakan beberapa hal dengan para peserta TPP lain sebelum memutuskan bergabung atau tidaknya ke dalam kelompok TPP tersebut, tambahnya lagi.
Pada pertemuan dengan kepala negara Indonesia, sumber tersebut hanya mengatakan bahwa Menteri akan kembali menekankan pentingkan peningkatan hubungan kerjasama antara kedua negara terutama di bidang bisnis ekonomi perdagangan dan industri.
Kunjungan kehormatan kepada SBY tersebut juga dimaksudkan untuk berterima kasih bahwa Indonesia telah bersedia menjadi tempat pertemuan internasional tingkat Asia Pasifik tersebut.
Sementara itu mengenai TPP sumber tersebut menambahkan,"Banyak yang salah pengertian disangka Jepang sudah bergabung dengan TPP. Kami masih terus meneliti dan mempertimbangkan lebih lanjut mengenai segala hal sebelum memutuskan bergabung atau tidaknya ke dalam TPP," tambahnya.
Pada pertemuan kepala negara antara Presiden AS Barack Obama dengan PM Shinzo Abe beberapa waktu lalu, Abe menekankan bahwa Jepang dengan serius akan mempertimbangkan lebih lanjut bergabung dengan kelompok TPP tetapi ada beberapa hal memang masih harus konfirmasi lebih lanjut sebelum memutuskan akhir hal TPP tersebut.