Harga Karet Turun jadi Rp 2.000 Per Kilogram
Saat ini pembeli mematok harga pada kisaran Rp 8.000 atau Rp 8.500 per kilogram
Editor: Budi Prasetyo
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru M Iqbal
H
TRIBUNNEWS.COM DUMAI, - Sejumlah petani karet di Dumai mengeluhkan turunnya harga jual karet produksi mereka. Tidak diketahui secara persis penyebabnya, yang jelas para petani karet tersebut hanya bisa pasrah sampai harga jual komoditas perkebunan tersebut naik kembali.
Susanto, petani karet di Bagan Besar, Kecamatan Bukit Kapur, Jumat (19/4) berharap pemerintah dapat mengendalikan harga jual karet tersebut. Sehingga nilai jual karet yang telah mereka produksi bisa kembali normal seprti biasanya.
"Saat ini pembeli mematok harga pada kisaran Rp 8.000 atau Rp 8.500 per kilogram. Biasanya mereka mengambil antara Rp 10 ribu sampai Rp 11 ribu per kilogram. Tidak tahu juga penyebabnya apa sampai turun," tambahnya.
Penurunan harga tersebut sekitar Rp 2000. Ia sempat menanyakan kepada penampung penyebab anjloknya harga jual tersebut. Dijelaskan bahwa penampung menurunkan harga tersebut karena jual penampung tersebut ke pabrik juga mengalami penurunan. "Hari ini baru nilai jualnya Rp 8.500. Kemarin (Rabu 18/4) harganya masih dipatok antara Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu," ujarnya.
Dengan adanya penurunan harga tersebut, diakuinya penghasilan mereka menjadi berkurang. Padahal seluruh biaya hidup banyak digantungkan pada usaha perkebunan tersebut. Dengan demikian dipastikan, pengeluaran untuk biaya hidup keluarga dirasakan semakin berat.
Menurutnya produksi karet yang mereka hasilkan masih sama seperti dengan hari biasanya. Baik itu jumlah maupun kualitas. Jika produksi mengalami peningkatan dari segi jumlah, berkemungkinan bisa naik karena produk berlimpah. "Meskipun begitu kita tetap menyadap untuk mendapatkan produksi walaupun harganya turun untuk memenuhi kebutuhan keluarga," tambahnya. (ibl)