TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- HARGA gabah di tingkat petani dan penggilingan di Jabar terus mengalami penurunan dalam tiga bulan terakhir. Hal ini diduga akibat musim panen di sejumlah sentra penghasil gabah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, harga rata-rata gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Februari 2013 sebesar Rp 4.684 per kg. Namun Maret 2013 turun menjadi Rp 3.932 per kg, dan April 2013 menjadi Rp 3.813 per kg.
Demikian juga dengan gabah kering giling (GKG) di tingkat petani juga terus turun dalam tiga bulan terakhir. GKG Februari 2013 tercatat Rp 5.189 per kg, lalu turun pada Maret 2013 menjadi Rp 4.772 per kg, dan April 2013 menjadi Rp 4.453 per kg.

Selain gabah di tingkat petani, gabah di tingkat penggilingan juga turun harga selama tiga bulan belakangan ini. Pada Februari 2013 misalnya, GKP di penggilingan rata-rata Rp 4.782 per kg. Namun pada Maret 2013 harganya jadi Rp 4.034 per kg, dan April 2013 jadi Rp 3.903 per kg.

Harga GKG di penggilingan juga ikut turun, yakni Rp 5.258 per kg pada Februari 2013 menjadi Rp 4.860 per kg pada Maret 2013, dan Rp 4.521 per kg pada April 2013. "Trennya turun karena memang sedang ada panen di sentra penghasil gabah di Jabar," kata Kepala BPS Jabar, Gema Purwana di Kantor BPS Jabar.

Menurut Gema, setiap kali panen harga gabah cenderung turun. Hal ini sesuai dengan hukum ekonomi, di mana pasokan melimpah selalu menurunkan harga. Meski turun, kata dia, harga gabah di Jabar masih di atas harga pembelian pemerintah (HPP).
Berdasarkan Inpres No 3/2012, HPP GKP di tingkat petani Rp 3.300 per kg, dan GKP di tingkat penggilingan Rp 3.350 per kg. Sementara HPP GKG di tingkat penggilingan Rp 4.150 per kg. (roh)