TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan adanya pertumbuhan jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa berlisensi pada 2012. Tercatat jumlah pemasar mencapai 303.115 orang pada 2012 atau naik 19,12 persen dari  2011.

Direktur Eksekutif AAJI, Benny Waworuntu, mengatakan pertumbuhan ini merupakan bagian dari usaha asosiasi untuk menambah penetrasi asuransi jiwa keagenan kepada masyarakat. Dengan jumlah yang semakin banyak maka penetrasi keagenen menjadi prioritas setelah bancassurance.

"Kontribusi marketing menyumbangkan 38,3 persen, bancassurance 40,4 persen, direct marketing 8,5 persen dan lain-lain menyumbang 12,8 persen terhadap premi industri pada 2012," katanya di Jakarta, Jumat (3/5/2013).

Dampak dari tambahan jumlah pemasar maka kepemilikan asuransi individu meningkat pesat sebesar 22,21 persen dari 8,99 juta tertanggung pada 2011 menjadi 10,98 juta tertanggung pada 2012.

Dana kelolaan industri asuransi jiwa juga meningkat dengan mengelola lebih dari Rp 112,78 triliun atau naik 22,29 persen ketimbang tahun sebelumnya. Aset industri asuransi jiwa juga menaik sebesar 18,78 persen menjadi Rp 267,56 triliun.

Akibat dari tambahan tenaga pemasar maka pendapatan asuransi jiwa mampu bertumbuh sebesar 20,4 persen atau mencapai Rp 133,5 triliun. Dengan komposisi 80 persen dari sumbangan pendapatan total premi sebesar Rp 107,73 triliun yang tumbuh 14,38 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 94,19 triliun.