Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BPS: Jumlah Angkatan Kerja Naik 780.000 Orang

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2013 mencapai 121,2

Penulis: Agustina Rasyida
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in BPS: Jumlah Angkatan Kerja Naik 780.000 Orang
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Pencari kerja mendatangi sebuah stan perusahaan pada acara bursa kerja di Istora Senayan Jakarta Pusat, Selasa (2//4/2013). Pemerintah memperkirakan adanya penambahan angkatan kerja pada 2013 sekitar 2,22 juta orang, yakni dari 118,04 juta orang pada 2012 menjadi 120,26 juta orang pada tahun ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2013 mencapai 121,2 juta orang atau bertambah 780 ribu orang dibandingkan periode sebelumnya, yaitu 120,41 juta orang.

Menurut Suryamin, Kepala BPS Pusat, jumlah penduduk (usia 15 tahun ke atas) yang bekerja pada Februari 2013 114,02 juta orang dan penganggur 7,17 juta orang. Sedangkan pada Februari 2012, jumlah penduduk yang bekerja 112,80 juta orang dan penganggur 7,61 juta orang.

"Sektor pertanian, perdagangan, jasa kemasyarakatan, dan industri masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja," ujar Suryamin, Senin (6/5/2013).

Dari Februari 2012 - Februari 2013, sektor pertanian mengalami penurunan, dari 41,20 persen menjadi 39,96 persen; perdagangan dari 24,02 persen menjadi 24,81 persen; jasa kemasyarakatan dari 17,37 persen menjadi 17,53 persen; industri dari 14,21 persen menjadi 14,78 persen; konstruksi 6,1 persen menjadi 6,89 persen; transportasi, pergudangan, dan komunikasi dari 5,2 persen menjadi 5,23 persen, keuangan dari 2,78 persen menjadi 3,01 persen, dan lainnya 1,92 persen menjadi 1,81.

Sementara itu, dari tujuh kategori status pekerjaan utama di atas, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya pekerja informal. Dalam setahun terakhir, pekerja informal (bekerja dengan status berusaha sendiri, dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di non-pertanian, dan pekerja keluarga/tak dibayar) berkurang sebanyak 2,3 juta orang. Presentasi pekerja informal berkurang dari 62,71 persen menjadi 60,02 persen. Penurunan ini beasal di hampir seluruh komponen pekerja informal, kecuali pekerja bebas non-pertanian.

"Rasio wirausaha turun, dari 0,25 persen menjadi 0,24 persen," tambah Suryamin.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas