Rating S&P, Pemerintah Harus Percepat Penyerapan Anggaran
Turunnya peringkat rating Standard & Poors (S&P) harus segera direspon pemerintah. Pemerintah harus segera menstimulus
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Turunnya peringkat rating Standard & Poors (S&P) harus segera direspon pemerintah. Pemerintah harus segera menstimulus kebijakan dengan mempercepat penyerapan anggaran dan memperbaiki kondisi fiskal negara indonesia.
Destry Damayanti, ekonom Bank Mandiri, mengatakan rating dari investment grade ke stabil akan memengaruhi perekonomian indonesia dalam jangka pendek terutama terhadap pasar modal indonesia, namun pemerintah dapat mengatasinya dalam jangka panjang.
"Dampaknya pasar modal akan terpengaruh secara jangka pendek memang akan berpengaruh, dalam jangka panjang akan bagus jika pemerintah bisa menaikan serapan modal dan menaikan neraca perdagangan," katanya di Jakarta, Selasa (7/5/2013).
Hal ini karena dalam jangka panjang investor lebih melihat kepada sisi kebijakan yang akan dilakukan pemerintah. Jika pemerintah dapat memberikan ruang fiskal bagi pembangunan ekonomi maka investor akan melihat sisi positif dari kebijakan fiskal.
"Jika daya serap APBN 2013 bagus maka investor akan melihat sisi positif bahwa pemerintah konsukuen, pembangunan ekonomi juga lebih baik karena adanya pembangunan infrastruktur," katanya.
Untuk tahun ini, ia melihat faktor government spending akan menjadi faktor yang akan menjaga pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2 sampai dengan 6,3 persen. Pertumbuhan konsumsi domestik akan alami penurunan seiring dengan dampak kenaikan BBM.
"Dampak kenaikan BBM akan menekan konsumsi, makanya ada dua faktor yang menjaga pertumbuhan PDB yaitu government spending dan neraca perdagangan itu yang harus kita jaga," katanya.