Nasib Stok Elpiji 3 Kg Belum jelas
Kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram dirasakan hampir di semua daerah. PT Pertamina pun telah mengajukan tambahan 6.000
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram dirasakan hampir di semua daerah. PT Pertamina pun telah mengajukan tambahan 6.000 metrik ton untuk disebar ke seluruh Indonesia, namun belum ditanggapi oleh pihak DPR komisi VII pasalnya mereka sedang keluar negeri untuk kunjungan kerja.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa tak bisa banyak berkomentar. Karena menurut Hatta Rajasa, Menteri ESDM Jero Wacik harus membahas hal tersebut oleh komisi VII DPR RI.
"Ya kalau menyangkut subsidi harus dibahas dengann DPR. Tentu menteri esdm bersama-sama komisi VII DPR," ujar Hatta Rajasa, Senin (20/5/2013).
Hatta menilai konsumsi elpiji 3 kilogram meningkat, sehingga perluasan penggunanya saat ini semakin meluas dan membebani APBN dengan subsidi elpiji 3 kilogram itu. Hatta menjelaskan pemakai elpiji 3 kilogram dari Industri kecil kemudian rumah tangga.
"Dari satu sisi ada baiknya. Karena itu artinya rakyat kita tak lagi gunakan kayu bakar, minyak tanah. Tapi di sisi lain, subsidi kita jadi membengkak," ungkap Hatta Rajasa.
Hatta pun menegaskan kalau sektor industri besar tidak boleh memakai elpiji 3 kg, karena akan dioplos. "Untuk industri besar tidak boleh," papar plt Menteri Keuangan.