TRIBUNNEWS.COM SINGAPURA - Tiger Airways, melaporkan kerugian di kuartal IV tahun fiskal perusahaan tersebut. Sebagian kerugian diderita maskapai rekanannya di Filipina dan Indonesia.

Maskapai penerbangan budget yang tercatat di bursa lantai Singapura, mencatatkan kerugian sebesar 15 juta dollar Singapura setelah potongan pajak pada kuartal IV tahun fiskal perusahaan. Angka ini sedikit di bawah dari kerugian 16 juta dollar Singapura di periode yang sama tahun sebelumnya.

Pendapatan di kuartal IV yang berakhir pada 31 Maret tersebut meroket 49,4 persen menjadi 241 juta dollar Singapura, demikian keterangan Tiger dalam sebuah pernyataannya. Pengeluaran naik 28 persen menjadi 228 juta dolalr Singapura.

Menurut Tiger, kenaikan pendapatan ini disumbang oleh bertambahnya jumlah penumpang sebesar 38 persen dan kenaikan kargo sebesar menjadi 84,6 persen.

Laba operasional Tiger di kuartal IV tercatat sebesar 12,7 juta dollar Singapura, setelah mencatat kerugian 17,2 juta dollar Singapura pada periode yang sama tahun sebelumnya. Meski demikian, Tiger juga terseret oleh kerugian sebesar 7,3 juta dollar Singapura dari sahamnya di Filipina, SEAir, dan 1,8 juta dollar Singapura dari rekannya di Indonesia, Mandala Airlines.

Tiger Airways mengatakan saat ini tengah berupaya memperbaiki cash flow di tahun fiskal yang baru dan akan menambah kapasitas maskapainya. Tiger berencana mendatangkan 10 Airbus A320 tambahan tahun ini, sehingga jumlah armadanya menjadi 53 pesawat pada 31 Maret 2014.