Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

HSBC Pertimbangkan Jual Bank Ekonomi

HSBC Holdings sedang mempertimbangkan untuk menjual saham mayoritas di PT Bank Ekonomi,

Penulis: Budi Prasetyo
zoom-in HSBC Pertimbangkan Jual Bank Ekonomi
net
Bank raksasa HSBC menyatakan akan memberhentikan 25 ribu pegawai sampai tahun 2013 dan menutup operasi di 20 negara untuk menghemat miliaran dolar. 

TRIBUNNEWS.COM LONDON–HSBC Holdings sedang mempertimbangkan untuk menjual saham mayoritas di PT Bank Ekonomi, seiring dengan upaya bank Eropa tersebut dalam merampingkan bisnis-bisnisnya di seluruh dunia untuk memperbesar laba.

HSBC  tengah meninjau”opsi strategis” terkait 99% sahamnya di Bank Ekonomi. Pada tahun 2008 dan 2009, HSBC menanam modal di perusahaan tersebut, saat ini Bank Ekonomi memiliki nilai pasar $680 juta.

Peter Wong, CEO HSBC Asia Pacific, mengatakan, HSBC tetap memiliki komitmen untuk berinvestasi di Indonesia. “Jika hasil peninjauan strategis berbuah penjualan [Bank Ekonomi], uang yang didapat akan kembali diinvestasikan di Indonesia, market utama bagi HSBC Group,” katanya.

Bank Ekonomi memiliki 99 cabang di 31 kota di seluruh Indonesia. HSBC mengeluarkan $607,5 juta dolar ketika membeli 88,9% saham bank tersebut tahun 2008. HSBC kemudian memperbesar kepemilikannya menjadi sekitar 99%.

HSBC sebelumnya mengatakan akan memusatkan fokusnya pada 22 pasar prioritas–termasuk Indonesia–seiring dengan fokusnya terhadap pusat-pusat perdagangan global. HSBC tengah meninjau seluruh bisnisnya dan akan melepas unit bisnis yang tidak menguntungkan. HSBC memiliki serangkaian bisnis lainnya di Indonesia, termasuk bank umum dan perbankan korporasi, serta pelayanan broker.

HSBC telah menjual atau menutup lebih dari 50 bisnisnya di seluruh dunia, termasuk jaringan bank di Rusia, Thailand dan Kolombia.

Awal bulan ini, HSBC mengatakan akan merumahkan sekitar 14,000 pegawai di seluruh dunia, sebagai bagian dari langkah untuk memperbaiki keuntungan yang didapatkan oleh para pemegang saham, dan beradaptasi terhadap kondisi regulasi dan ekonomi yang lebih ketat.(WSJ)

Berita Rekomendasi
Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas