Pemerintah Tambah Utang Baru Rp 390 Triliun Tahun Ini
utang pemerintah sampai dengan akhir Mei 2013 adalah sebesar Rp 2.023 triliun dimana Rp 341,7 triliun utang baru yang dibuat
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun fiskal 2013 diperkirakan akan bertambah berat. Walaupun ada rencana kenaikan harga BBM yang bertujuan menyehatkan fiskal tetapi pada kenyataannya tahun ini dengan sknenario kenaikan BBM pemerintah malah akan berutang total Rp 390 triliun tahun ini yang terdiri dari 341,7 triliun berupa obligasi dan sebesar Rp 49 triliun berupa pinjaman luar negeri.
Demikian dikemukakan Anggota Komisi XI DPR, Arif Budimanta, dalam rilisnya, Selasa (4/6/2013).
"Tentu saja penambahan utang ini akan mewariskan beban kepada rakyat dan pemerintahan pada masa yang akan datang dengan harus membayar cicilan dan bunga," kata Arif.
Arif yang juga Kaukus Ekonomi Konstitusi ini menegaskan utang pemerintah sampai dengan akhir Mei 2013 adalah sebesar Rp 2.023 triliun dimana Rp 341,7 triliun utang baru yang dibuat adalah merupakan penjumlahan bruto dari total pembiayaan utang yang akan berkonsekwensi terhadap beban pembayaran cicilan dan bunga pada masa yg akan datang seperti direncanakan pada APBN-P 2013.
"Penerbitan obligasi total sebesar Rp 341,7 triliun karena pemerintah secara riil akan menerbitkan utang baru sebesar tersebut diatas dimana Rp 100,4 triliun untuk refinancing atas SBN yang jatuh tempo dan buyback, dan hanya Rp 241,3 triliun yang akan digunakan untuk APBN," kata Arif.
Politisi PDI-Perjuangan ini mengatakan kalau defisit dilihat dari sisi penerbitan SBN bruto ini maka sesungguhnya defisit kita tahun 2013 telah mencapai 3,6%.
"Total penerbitan obligasi sebesar itu akan menimbulkan kewajiban pembayaran bunga sebsar Rp 17,5 triliun setiap tahunnya dengan asumsi suku bunga 5% per tahun," kata dia.
Lanjut Arif, bisa dikatakan sesungguhnya 22,6% dari belanja APBNP 2013 yang sebesar Rp 1.722 triliun sudah dibiayai oleh utang.
"Sangat disayangkan dalam keadaan seperti ini malah pemerintah menurunkan target penerimaan negara yg datang dari pajak sebesar Rp 53,6 triliun. Sementara pada sisi lain belanja pemerintah pusat mengalami peningkatan," kata Arif.