SBY Terus Ikuti Pergerakan Rupiah
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengikuti fluktuasi pergerakan valuta asing terhadap rupiah.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengikuti fluktuasi pergerakan valuta asing terhadap rupiah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus meredup hingga pada posisi terburuk sejak Agustus 2009.
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi, Firmanzah, mengatakan hal tersebut di kantor Presiden Jakarta, Selasa (11/6/2013). "Presiden menyampaikan perhatian dan terus mengikuti (fluktuasi) nilai tukar rupiah," kata Firmanzah.
Nilai tukar rupiah terus mengalami fluktuasi terhadap dolar AS. Sejak kemarin sore, nilai tukar terus melemah di atas Rp 10.000 dolar AS.
Firmanzah menyebut dua alasan merosotnya nilai tukar. Faktor pertama kawasan pasar regional dan global ada tekanan terhadap nilai tukar mata uang. "Itu sedikit banyak berdampak pada nilai rupiah kita," kata Firmanzah.
Faktor kedua, menurut dia, karena pasar masih terus menunggu keputusan kenaikan harga BBM. "Itu juga akan di sampaikan.IHSG juga mengalami tekanan, ini juga ikut memberi dampak," kata Firmanzah.
Lanjut Firmanzah, Presiden memberi arahan bahwa mekanisme stabilitas nilai tukar tengah berjalan. "Presiden monitoring, evaluasi dan pengawasan pergerakan nilai tukar rupiah terus dilakukan. Tetap berkoordinasi dengan Gubernur BI agar nilai tukar rupiah tetap berjalan," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.