Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Lion Air Tantang AirAsia Lewat Malindo Air

Lion Air menantang pesaing utamanya di Asia Tenggara, AirAsia,

Penulis: Budi Prasetyo
zoom-in Lion Air Tantang AirAsia Lewat Malindo Air
Reuters
Salah satu pesawat milik Malindo Air 

TRIBUNNEWS.COM  KUALA LUMPUR – Bermodalkan pesanan ratusan pesawat baru, Lion Air menantang pesaing utamanya di Asia Tenggara, AirAsia, di negaranya sendiri. Strategi Lion adalah mengoperasikan Malindo Air, maskapai bertarif rendah berbasis Malaysia yang menawarkan berbagai layanan premium.

  
Malindo mulai terbang pada Maret lalu dengan pesawat Boeing 737. Maskapai ini menargetkan pelanggan AirAsia dan Malaysian Airline System dengan menawarkan makanan segar, kursi nyaman, dan TV layar sentuh dengan harga yang rendah.

Maskapai yang berpusat di Kuala Lumpur itu mengatakan tarif penerbangannya rendah karena bisa mendapat pesawat dengan murah dari Lion Air, pemegang 49% sahamnya. National Aerospace & Defence Industries—perusahaan perawatan, perbaikan, dan perombakan pesawat asal Malaysia—memiliki sisa 51% saham Malindo.

“Jika bisa memilih, setiap orang ingin terbang dengan maskapai premium. Yang menjadi batasan adalah harganya,” ujar CEO Malindo, Chandran Rama Muthy, dalam wawancara dengan The Wall Street Journal. Chandran ditemui pekan ini di penerbangan perdana Malindo dari Kuala Lumpur ke kota turis Sibu di Sarawak, Malaysia timur.

Menurut Chandran, “terdapat celah pasar” di antara maskapai premium dan bertarif rendah, yang diisi oleh model operasi hibrida maskapainya. Tidak seperti maskapai bertarif rendah lainnya, Malindo memiliki kabin kelas bisnis di penerbangan domestik.

Untung-ruginya Malindo akan berdampak besar bagi Lion, induk perusahaannya yang berambisi beroperasi di seluruh Asia Tenggara guna menyaingi AirAsia. Pasar penerbangan Malaysia sendiri didominasi AirAsia, yang telah menerbangkan lebih dari 60% penumpang lokal dan merupakan maskapai bertarif rendah terbesar di Asia. Lion, yang memiliki 45% pangsa pasar di Indonesia, kini tengah mendirikan unit di Thailand dan telah memiliki maskapai premium di dalam negeri, Batik Air.

BERITA TERKAIT

Malindo, yang memiliki logo serupa Lion Air di pesawatnya, berencana menambah jumlah armadanya menjadi 10 pesawat sampai akhir tahun ini: enam pesawat jet Boeing 737-900 dan empat turboprop, ujar Chandran. Saat ini Malindo memiliki empat pesawat, dengan rata-rata 80% kursi terisi.

Malindo dapat memesan lebih banyak pesawat sesuai kebutuhan dari Lion Air tahun depan. Lion sendiri akan menerima 34 pesawat baru pada 2014, demikian ujar Chandran, mantan petinggi Lion.

“Tujuan kami adalah menjadikan Kuala Lumpur pusat transit di Asia Tenggara. Kami akan menghubungkan penumpang dari India dan Dhaka ke Kuala Lumpur,” ujar Chandran.

Malindo berencana memulai rute ke New Delhi pada Agustus, yang kini masih menunggu persetujuan dari regulator di India. Maskapai ini juga berharap dapat terbang ke kota-kota India lainnya serta ke Cina. (WSJ)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas