Pertamina Akui Ada Kenaikan Permintaan BBM sampai 3 Persen
Kenaikan itu mulai dirasakan semenjak H-7 hingga pada hari ini (17/06/2013).
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pertamina menyebut kenaikan permintaan untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menjelang keputusan penyesuaian BBM bersubsidi dalam rapat paripurna yang akan diputuskan di DPR RI pada hari ini (17/06/2013). Tercatat ada kenaikan sebesar 3 persen ketimbang dengan kenaikan pada hari biasa.
"Jadi ada kenaikan sebesar 3 persen, masih aman, lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pada pasca lebaran yang biasanya 10 persen," kata Ali Mundakir VP Comunnication Pertamina, di Jakarta, Senin (17/06/2013).
Kenaikan itu mulai dirasakan semenjak H-7 hingga pada hari ini (17/06/2013). Jika biasanya ada permintaan sebesar 80 ribu barel per hari maka pada sepanjang masa itu permintaan premium secara rata-rata mencapai 81 ribu barel per hari. Sedangkan permintaan solar malah alami penurunan karena liburnya sejumlah perusahaan transportasi dan kargo.
"Premium memang menaik namun kita berusaha jaga agar konsumsi BBM bersubsidi tidak menaik terus menerus," katanya.
Cara untuk mengatasinya adalah dengan menerapkan mekanisme pengawasan melalui Radio Frequency Identification (RFID) di berbagai SPBU di Indonesia. Untuk tahap pertama penerapan pembatasan pemakaian BBM bersubsidi melalui RFID akan diterapkan di SPBU se - DKI Jakarta. Selanjutnya akan disebar ke wilayah lainnya di indonesia.
"Pada Juli ini RFID sudah siap di SPBU DKI Jakarta, setelah itu baru kami fokuskan ke wilayah lainnya di seluruh indonesia semoga tidak adanya kelebihan permintaan atas BBM bersubsidi," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.