Neraca Perdagangan RI Defisit 509,4 Juta Dollar AS
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2013 masih mengalami
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2013 masih mengalami defisit sebesar 590,4 juta dollar AS. Defisit tersebut disebabkan karena impor yang masih lebih tinggi.
Kepala BPS Suryamin, mengatakan defisit dicapai karena kenaikan impor bahan konsumsi dan modal pada Mei 2013. BPS menyatakan ekspor Indonesia pada Mei 2013 sebesar 16,07 miliar dollar AS. Sementara impor pada Mei 2013 sebesar 16,66 miliar dollar AS.
"Defisit neraca perdagangan ini terjadi karena adanya kenaikan impor bahan konsumsi dan barang modal, hal ini yang membuat impor non migas menaik 3,06 persen dibanding April 2013 atau mencapai 13,23 miliar dollar AS," kata Suryamin saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (1/7/2013).
Ia menjelaskan impor alami kenaikan sebesar 1,22 persen jika dibandingkan dengan April 2013. Tercatat ada kenaikan dari 16,46 miliar dollar AS menjadi 16,66 miliar dollar AS. Barang konsumsi alami kenaikan sebesar 19,28 persen dan 7,24 persen jika dibandingkan dengan April 2013.
Kenaikan impor tidak diimbangi dengan kenaikan ekspor yang hanya menaik 8,90 persen dibanding April 2013 menjadi 16,07 miliar dollar AS.
"Kenaikan ekspor tidak diimbangi dengan kenaikan impor yang menaik signifikant, kebutuhan bahan baku menjadi faktor pendorong impor," katanya.
Adapun, secara kumulatif dari Januari hingga Mei 2013, neraca perdagangan Indonesia juga masih defisit 2,53 miliar dollar AS. Kontribusinya ekspor sebesar 76,25 miliar dollar AS dan impor sebesar 78,78 miliar dollar AS.
Pertumbuhan ekspor pada januari hingga Mei 2012 mencapai 76,25 miliar dollar AS, menurun 6,46 persen ketumbang periode yang sama tahun lalu.
Impor pada Januari hingga Mei 2013 juga turun 1,18 persen atau mencapai 78,8 miliar dollar AS jika dibanding impor pada periode yang sama tahun sebelumnya.