Analis: Waspadai Pernyataan Morgan Stanley
Reza Priyambada menilai pernyataan negatif mengenai pasar modal Indonesia baik dari pihak asing atau yang lainnya harus diwaspadai.
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menilai pernyataan negatif mengenai pasar modal Indonesia baik dari pihak asing atau yang lainnya harus diwaspadai.
Pernyataan ini dinyatakan untuk menanggapi pernyataan Morgan Stanley mengenai kondisi pasar modal Indonesia yang rentan terhadap pelarian dana asing.
"Dalam penilaian kami, pernyataan dari Morgan Stanley tersebut dapat membuat kondisi pasar modal semakin tidak kondusif dan memberi gambaran pasar modal Indonesia bukan lagi tempat yang nyaman untuk berinvestasi," kata Reza, Jumat (5/7/2013).
Reza menuturkan, penilaian Morgan Stanley tersebut dirilis usai Bank Dunia yang memangkas proyeksi pertumbuhan 2013 untuk Indonesia menjadi 5,9 persen pascamelonjaknya inflasi akibat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang dapat mengganggu permintaan domestik dan melemahkan investasi.
Sebelumnya, Kepala Morgan Stanley, Jonathan Garner mengungkapkan pernyataan bahwa pasar saham Indonesia merupakan yang paling rentan di Asia Tenggara untuk pelarian modal di tengah valuasi mahal dan saham besar oleh investor asing. Pasar ekuitas Indonesia diturunkan menjadi underweight dari equalweight.
Kemudian, Jonathan bersama koleganya di Hong Kong, Yang Bai dan Pankaj Mataney juga mengungkapkan, IHSG divaluasi 2,8 kali aktiva bersih, tingkat tertinggi di antara 17 pergerakan ekuitas Asia, bahkan setelah jatuh 11 persen dari puncak 20 Mei.
Jika memang demikian, lanjut dia, maka pihaknya menilai kondisi fundamental dari emiten tidak dapat menjadi dasar penilaian dari para investor untuk memilih suatu saham.
"Apakah menurut mereka Morgan Stanley kondisi fundamental emiten sudah tidak bisa diharapkan lagi growthnya? Apakah penilaian tersebut ada skenario untuk menurunkan pasar modal Indonesia, lalu setelah tertekan cukup dalam, asing akan kembali masuk?" papar Reza.
Realitanya sepanjang kuartal I 2013, asing telah membukukan keuntungan lebih dari Rp 1 triliun dari selisih net buy dan net sell.
Ia juga menilai pernyataan Morgan Stanley tersebut akan membuat asing akan kembali mengeruk keuntungan di tengah kondisi pasar yamg panik. Penilaian tersebut sangatlah tidak mendasar dan hanya menbuat pelaku pasar panik tanpa ada solusi bagaimana memajukan kualitas pasar modal Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.