TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Bank RiauKepri melakukan penandatangan perjanjian kerjasama penjaminan kredit dan kontra garansi dengan PT Penjaminan Kredit Daerah atau Jamkrida Riau di gedung Bank Indonesia kemarin, Senin (8/7). Turut hadir Pimpinan Bank Indonesia Riau, Mahdi Muhammad dan Bidang Tata Usaha dan Administrasi Sekdaprop Riau, Hardy dan banyak peserta lainnya.

Dari Bank RiauKepri diwakili Direktur Kredit dan Syariah PT Bank RiauKepri Afrial Abdullah. Sedangkan dari Jamkrida dihadiri oleh Direktur Herman Boedoyo.

Afrial Abdullah menyebut, kerjasama tersebut berguna untuk membantu penyaluran kredit kepada masyarakat. Sebab, Jamkrida memiliki peran untuk meminimalisir resiko penyaluran kredit sebagai penjamin. "Terkadang ada juga kita temui nasabah yang memiliki potensi usaha yang baik, namun agunan yang dimiliki tidak senilai dengan jumlah dana yang dibutuhkan. Tentu akan sangat beresiko jika kita menyalurkannya begitu saja tanpa pengamanan," katanya.

Disebutkannya, dengan adanya penjaminan tersebut, maka proses alokasi dana kredit menjadi lebih aman. Walau begitu, hingga saat ini, penyaluran kredit Bank RiauKepri pun masih terhitung aman dan berada dibawah 5 persen dari ketentuan Non Performance Loan (NPL) yang diatur oleh Bank Indonesia.

Hal tersebut juga diakui oleh Pimpinan Bank Indonesia Mahdi Muhammad. Ia menyebut, performa perbankan rata-rata yang ditunjukkan oleh Bank Riau Kepri cukup konsisten. Tak hanya itu, ia menyebut, kerjasama ini akan berdampak positif pada posisi portofolio perbankan ke depan.

Senada dengan hal tersebut, Direktur PT Jamkrida Herman Boedoyo menunjukkan kegembiraannya dengan penandatangan kerjasama tersebut. Ia berharap, melalui perjanjian tersebut ia bisa terus mendorong penyaluran dana kredit untuk pengusaha yang ada di Riau. (cr13)