Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Soal Kenaikan Harga Daging, Hatta Rajasa Jangan Lempar Tanggung Jawab

Pasalnya Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin agar Bulog segera melakukan impor daging sapi

zoom-in Soal Kenaikan Harga Daging, Hatta Rajasa Jangan Lempar Tanggung Jawab
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Menko Perekonomian, Hatta Rajasa (dua kiri) mendapat hadiah cokelat dari Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu mang (dua kanan) saat mengunjungi Baruga Cokelat yang ada di kawasan Monumen Mandala, Makassar, Jumat (28/6/2013). Kedatangan Hatta Rajasa ini disambut unjuk rasa mahasiswa Makasar karena Hatta dianggap salah satu inisiator penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Kelompok Komisi Pertanian Fraksi PKS, Habib Nabiel Almusawa menilai Menko Perekonomian Hatta Rajasa sudah salah alamat melempar tanggungjawab kenaikan harga daging sapi kepada Menteri Pertanian. Pasalnya Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin agar Bulog segera melakukan impor daging sapi, yang volumenya mencapai 5.000 ton.

“Saat ini Bulog tidak perlu memakai izin importir terdaftar (IT) lagi. Karena Kemendag sudah mengeluarkan Permendag Nomor 22 Tahun 2013 sebagai pengganti Permendag No.24/2011 tentang Ketentuan Impor dan Ekspor Hewan dan Produk Hewan beberapa waktu lalu,”  ujar Habib dalam pernyataannya, Rabu (10/7/2013).

Menurutnya, kenaikan harga daging sapi yang mencapai di atas Rp 100.000 per kilogram di beberapa pasar di Indonesia seharusnya tidak terjadi kalau Hatta Rajasa kerja dengan benar.

"Ini kan sudah kerja tidak koordinatif dan antisipatif masih saja menyalahkan anak buahnya, kan jadi aneh kalau selaku Menko kerja seperti itu, jangan-jangan dia (Menko) enggak ngerti dengan terknis pelaksanaan Permendag tersebut," ujarnya.

Anggota Panja RUU Nakeswan ini mengatakan, bahwa Kebijakan stabilisasi harga daging telah diputuskan dalam rapat dengan Menko Perekonomian bulan April lalu. Sedangkan kenaikan harga daging sapi bukan karena Mentan lamban mengeluarkan rekomendasi impor, tetapi disebabkan Bulog masih menunggu kelengkapan dokumen dari Kemendag untuk melaksanakan impor daging.

Padahal penugasan Bulog dimaksudkan untuk menstabilkan harga daging jelang Ramadan dan Lebaran. Keterlambatan ini menyulitkan pergerakan Bulog sebagai stabilisator.
Apalagi, Bulog dituntut untuk menurunkan harga sampai level Rp 75 ribu per kilogram (kg).

"Kalau sudah begini akhirnya masyarakat lagi yang jadi korban kenaikan harga akibat saling lempar tanggungjawab dan tidak becusnya pejabat terkait dalam hal ini Menko dan Mendag," pungkas Habib menyesali.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas