Koko Uje Masih Ngetren di Lebaran Tahun Ini
Sosok Jefri Al-Buchori alias Uje, bukan hanya dikenal sebagai seorang pendakwah.
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Jefri Al-Buchori alias Uje, bukan hanya dikenal sebagai seorang pendakwah.
Dalam hal berbusana, ia juga telah menciptakan semacam tren tersendiri di kalangan muslim. Tak hanya kenangan soal dakwah yang terkenang setelah sang ustaz wafat. Model baju koko yang sering ia kenakan semasa hidupnya, kini juga menjadi buruan masyarakat.
Di pusat perbelanjaan Thamrin City, Jakarta Pusat, Koko Uje, demikian para pedagang menyebutnya, laris manis. Koko Uje bahkan masih dianggap jadi koko paling tren dari waktu ke waktu, karena modelnya yang unik dan modern.
"Koko Uje memang sedang ngetren. sebenarnya sebelum Uje meninggal pun sudah banyak yang nyari. Ditambah setelah Uje meninggal, semakin banyak peminat koko jenis ini," kata Lilis, Jumat (12/7/2013).
Penjaga toko pakaian muslim pria 'Shofia Collection', di Thamrin City Lantai Dasar F 29 No 2 mengatakan, Koko Uje sepertinya akan menjadi koko yang akan ngetren dalam waktu yang lama.
Sebab, kata dia, selain bentuknya yang bagus, Koko Uje pantas dikenakan lelaki berbagai usia, baik muda atau tua.
"Modelnya bagus, trendi. Enggak cuma buat beribadah, tapi digunakan ke berbagai acara lain juga pantas. Makanya, banyak masyarakat yang memburu Koko Uje ini," ujarnya.
Di kios ini, ada beberapa jenis Koko Uje yang dijual, yakni jenis lengan pendek, lengan panjang, dan koko Pakistan ala Uje.
"Untuk yang lengan pendek, kami tawarkan Rp 125 ribu. Yang lengan pendek ini motifnya ada dua macam. Untuk lengan panjang, harganya Rp 135 ribu, dan Koko Pakistan ala Uje kami jual seharga Rp 175 ribu. Semuanya menggunakan bahan katun paris. Yang paling diminati dari ketiga model itu adalah yang lengan pendek," beber Lilis.
Lilis memaparkan, permintaan Koko Uje semakin meningkat saat memasuki Bulan Ramadan. Peningkatan penjualan dibanding sebelum Lebaran, meningkat 20 persen.
Seolah ingin memanfaatkan peluang ini, kios 'Shofia Collection', kata Lilis, sudah menyiapkan stok Koko Uje dalam jumlah yang cukup besar di Ramadan ini.
"Sebelum puasa pun, penjualan Koko Uje sudah meningkat. Makanya, kami sudah mengantisipasinya dengan menambah stok. Apalagi, nanti semakin dekat dengan Lebaran, pasti permintaan akan semakin tinggi,” tutur Lilis.
Tidak hanya Koko Uje, lanjut Lilis, kopiah khas Uje pun laris diburu masyarakat.
"Bahkan sekarang kami sedang kehabisan kopiah Uje karena permintaan tinggi. Harga Kopiah Uje kami jual antara Rp 85 ribu sampai Rp 95 ribu, tergantung motifnya," jelasnya.
Pantauan Warta Kota (Tribun Network), hampir di semua gerai penjual baju muslim pria, menjajakan Koko Uje. Bahkan, Koko Uje selalu ditempatkan di etalase bagian depan, agar pengunjung tertarik membeli baju koko yang trendi.
Motif berbeda setiap gerai. Namun, untuk model, semuanya mengusung gaya berbusana ala Uje semasa hidup.
Julian, penjual koko lainnya, juga membenarkan bahwa Koko Uje saat ini masih menjadi busana yang paling laris di pasaran.
"Permintaannya terus meningkat. Apalagi ini sudah masuk Bulan Ramadan, banyak masyarakat yang mencari koko jenis ini, karena modelnya memang bagus," cetusnya, ditemui di gerai Tujuh Saudara, Thamrin City Lantai dasar F 51 No 2.
Soal harga, Julian mengaku menjual Koko Uje antara Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu.
"Harga segitu termasuk yang biasa. Kalau bahannya bagus, harganya bisa di atas Rp 200 ribu. Jadi tergantung sama bahannya. Penjualan sedang tinggi, tapi yang lagi ngetren yang berwarna-warna cerah, sekarang," ungkapnya. (*)