Tanjung Intan Bakal Jadi Pelabuhan Sapi Terbesar di Jawa
Potensi yang dimiliki Tanjung Intan sebagai satu-satunya pelabuhan di pesisir selatan Pulau Jawa juga akan diperluas.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Potensi yang dimiliki Tanjung Intan sebagai satu-satunya pelabuhan di pesisir selatan Pulau Jawa juga akan diperluas. Pelindo III Cabang Tanjung Intan mengalokasikan anggaran Rp25 miliar untuk membangun terminal khusus penampungan hewan ternak.
"Kami telah ajukan ke Kementerian Perhubungan. Harapannya tahun depan sudah bisa terealisasi atau paling lambat tahun 2015," ujar General Manager PT Pelindo III Cabang Tanjung Intan, Abdul Rofid Fanany.
Pelabuhan Tanjung Intan akan menjadi satu-satunya pelabuhan ternak di Pulau Jawa dengan fasilitas penunjang lainnya yang lengkap. "Bangunan dermaganya nanti baru, terpisah dari terminal yang sudah ada, agar kegiatannya terkonsentrasi," katanya.
Besaran anggaran itu telah dibarengi dengan luas lahan yang disediakan. Pelindo III Cabang Tanjung Intan menyediakan lahan antara 5-10 hektar. Anggaran itu termauk terminal dan fasilitas yang meliputi kandang, penampungan sapi, garbarata ternak, dan pemeriksaan ternak.
Garbarata akan dibangun lebih modern dibanding terminal lain di Indonesia yang dikhususkan untuk hewan. Hewan dengan mudah digiring masuk melalui Garbarata, selanjutnya sapi dengan sendirinya berjalan atau masuk ke dalam kapal, atau sebaliknya dari kapal ke truk.
"Ini tidak seperti cara lama, sapi dari kapal diikat mulutnya, kemudian ditarik menggunakan crane sebelum dimasukkan ke kapal. Ini tidak berperikehewanan," katanya.
Menurutnya, cara menggiring sapi lebih menjaga kesehatan dan psikologis sapi selama dalam perjalanan. Sementara itu, potensi yang ditangkap Tanjung Intan tidak lepas dari impor sapi asal Australia yang cukup besar. Data di Pelindo III Cabang Tanjung Intan, sapi yang masuk sedikitnya tercatat 20 ribu dan terus terjadi fluktuasi permintaan.
Pemerintah Cilacap tentunya harus membantu dalam hal penyediakan lahan seluas 50 hektar. Karena letak geografinya, Tanjung Intan menjadi penting, sebagai satu-satunya pelabuhan di pesisir selatan Pulau Jawa yang berdekatan dengan Australia. Sementara arus barang melalui Tanjung Intan saat ini masih didominasi sumber daya mineral seperti pasir besi, batubara, dan klinker.
Akan terus dikembangkan
PT Pelindo III juga akan mengembangkan Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap. Konsekuensinya, 297 keluarga yang menempati Kampung Kebunsayur akan direlokasi. Dalam proses relokasi, warga akan dibuatkan rumah susun dua blok dengan empat lantai. Adapun lokasi rumah susun di Jl Kendil Wesi, yang lokasinya tak jauh dari lokasi lama.
‘’Relokasi itu untuk pengembangan Pelabuhan Tanjung Intan. Tetapi, kami harus melakukan pendekatan dengan mengajak bicara warga,’’ kata GM Pelindo III Tanjung Intan, Abdul Rofid Fanany SE Ak MSi. Dikatakan, rusun menempati lahan seluas 1,8 hektare. Selama ini, mereka menempati lahan pelabuhan, yang dikenal dengan kampung Kebunsayur. Adapun jarak lokasi lama dengan yang baru hanya sekitar 500 meter.
Lokasi lama yang akan dikembangkan pelabuhan, seluas 9 hektare. Masih dalam pembahasan dan pendekatan, pihaknya melibatkan pemerintah kabupaten setempat. “Apakah akan kami buat rumah susun sewa (rusunawa) atau rumah susun milik (rusunami). Itu masih kami bahas,’’ ujar Rofid. Pembangunan rumah susun itu, kata dia, mutlak dilakukan karena untuk meningkatkan kinerja pelabuhan dalam pelayanan dan produktivitasnya. (Sri Handi Lestari)