Agus Marto: Reformasi Tata Kelola IMF Penting untuk Cegah Krisis
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengemukakan, Pertemuan G-20 Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengemukakan, Pertemuan G-20 Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (G20 MGM) di Moscow, Rusia pada 19-20 Juli 2013 lalu mengemukakan, upaya mendorong pemulihan ekonomi global yang dihasilkan pada pertemuan itu akan disertai upaya melanjutkan reformasi arsitektur sistem keuangan internasional.
Menurut Agus DW Martowardojo yang bersama Menteri Keuangan RI, Chatib Basri memimpin Delegasi Indonesia pada pertemuan itu, dalam hal ini reformasi tata kelola IMF menjadi bagian penting guna meningkatkan legitimasi, kredibilitas dan efektivitas lembaga tersebut dalam pencegahan dan penanggulangan krisis.
Dalam arsitektur sistem keuangan internasional juga dibahas isu kerjasama keuangan regional Terkait dengan hal tersebut, G20 mengharapkan dapat dilakukan dialog yang bersifat fleksibel dan tidak mengikat antara RFA sebagai bagian penting dari upaya pencegahan dan penanggulangan krisis global (GFSN) dengan IMF.
"Selain itu dibahas pula isu penguatan pengelolaan utang dalam rangka mendukung tercapainya ketahanan sektor keuangan publik. Salah satunya dilakukan dengan merevisi pedoman yang diterbitkan oleh IMF/WB mengenai pengelolaan utang pemerintah," kata Agus.
Pertemuan tersebut juga menyimpulkan adanya kemajuan dalam upaya mendorong stabilitas sistem keuangan yang ditandai dengan peningkatan jumlah negara yang menerapkan kerangka Basel III. Mereka berharap, negara-negara yang belum menerapkannya tetap memegang komitmen untuk segera menerapkannya. (wip)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.