TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), induk perusahaan kelompok bisnis Bakrie, membukukan pendapatan sebesar Rp 1,95 triliun sepanjang semester I 2013, anjlok 82 persen dibandingkan periode yang sama pada 2012 yaitu sebesar Rp 11,39 triliun.

Bobby Gafur Umar, Direktur Utama & CEO BNBR, menjelaskan, sepanjang enam bulan pertama tahun ni manajemen BNBR sukses menekan secara signifikan beban beban bunga dan keuangan melalui penurunan porsi utang.

Dengan demikian, beban bunga dan keuangan
perseroan turun hingga 78 persen dari Rp 775,79 miliar pada semester I 2012 menjadi Rp 172,78 miliar di akhir semester pertama 2013," kata Bobby dalam keterangannya tertulisnya, Rabu (31/7/2013).

“Memang turun jika dibandingkan dengan perolehan revenue semester pertama 2012. Ini disebabkan dekonsolidasi atas anak usaha kami, yakni Bakrie Petroleum International Pte. Ltd. dan entitas anak, Ini juga membawa dampak terhadap perolehan laba bersih perseroan," katanya.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2013, laba bersih BNBR semester I 2013 mencapai Rp 8,36 miliar, turun 96 persen dibandingkan periode yang sama pada 2012 sebesar Rp 214,35 miliar.

Pada laporan setahun yang lalu, perserian masih menyertakan catatan keuangan Bakrie Petroleum International Pte. Ltd. dan Entitas Anak.

Sementara perolehan laba Perseroan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk, pada periode waktu yang sama juga turun dari Rp 61,23 miliar menjadi Rp 4,86 miliar.

Perseroan mencatat posisi utang BNBR hingga semester I 2013 tinggal tersisa Rp 172,78 miliar dari semula Rp 603 miliar.