Penukaran Uang di BI Kalbar Sampai 6 Agustus
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalbar, Hilman Tisnawan, mengatakan penukaran uang
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Steven Greatness
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalbar, Hilman Tisnawan, mengatakan penukaran uang pecahan kecil sudah mulai meningkat baik di Bank Indonesia maupun bank umum.
Hasil pengamatan, pelayanan penukaran uang di Bank Kalbar dan BCA, sudah mulai ramai orang menukarkan uang. Di Bank Kalbar ada lebih dari 300 penukar, dan BCA sekitar 100 penukar dalam waktu sehari. Meski begitu, sampai pekan kedua bulan puasa baru sekitar Rp 70 miliar yang telah dikeluarkan Bank Indonesia.
"Diperkirakan besok mulai meningkat. Karena besok tanggal 1, instansi dan perusahaan membayarkan gajinya termasuk THR. Operasional perbankan tetap akan berlangsung sampai 6 Agustus 2013. Bagi masyarakat yang masih memerlukan uang kecil masih bisa mendatangi bank-bank," ujarnya kepada Tribun, Rabu (31/7/2013).
Hilman menegaskan, BI sudah meminta bank untuk menyediakan uang pecahan kecil dalam jumlah yang cukup, termasuk penyediaan di mesin ATM. Kendati sampai saat ini, permintaan masyarakat terhadap pecahan kecil masih tercukupi melalui pelayanan kas baik yang ada di BI maupun yang ada di bank-bank.
Karena itu, BI belum melihat urgensi melalui kas keliling untuk melayani masyarakat. Namun demikian beberapa bank umum ada yang mengoperasikan mobil kas keliling sebagai bentuk pelayanan kepada para nasabahnya.
Dengan pelayanan penukaran uang yang dilakukan secara serempak oleh seluruh bank yang ada di Kalbar, akan semakin memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Khususnya dalam rangka hari raya Idul Fitri.
"Kami perbankan Kalbar berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Silahkan tidak perlu ragu-ragu untuk datang ke bank mana saja untuk menukarkan uang kecilnya, tidak mesti menjadi nasabah bank yang bersangkutan," tuturnya.
Hilman mengharapkan, pelayanan penukaran uang kecil tersebut, menjadikan masyarakat semakin nyaman berhubungan dengan bank, dan akhirnya menjadikan bank sebagai bagian dari kebutuhannya, baik masyarakat yang mau menyimpan dananya maupun yang ingin memperoleh kredit atau pembiayaan dari bank.
"Jangan ragu-ragu silahkan datang saja ke bank. Ayo ke bank," ajaknya.