Bank SumselBabel Baturaja Jamin Transaksi Nasabah Selama Libur Lebaran
Selama libur hari raya Idul Fitri 1434 hijriah Bank SumselBabel (BSB), Cabang dan Capem Baturaja menjamin
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Retno W
TRIBUNNEWS.COM, BATURAJA - Selama libur hari raya Idul Fitri 1434 hijriah Bank SumselBabel (BSB), Cabang dan Cabang Pembantu (Capem) Baturaja, menjamin kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi. Khususnya transaksi penarikan uang tunai melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
"Di hari libur panjang ini BSB menambah stok uang dibanding hari biasanya di dalam mesin ATM. Dengan demikian diharapkan, nasabah kita bisa merasa nyaman, terpuaskan dan melakukan transaksi kapan saja," jelas Kepala Cabang dan Cabang Pembantu (Capem) BSB Baturaja, Paseisman, saat dikonfirmasi Tribun Sumsel (Tribunnews.com Network), Kamis (1/8/2013).
Penambahan uang tunai kata Paseisman dilakukan selama hari libur yakni mulai Rabu (7/8/2013) hingga Senin (12/8/2013). Selebihnya akan normal seperti biasa. Meski ada penambahan pengisian uang di dalam mesin ATM yang ada di Bumi Sebimbing Sekundang, Paseisman mengaku tidak khawatir ATM BSB menjadi sasaran, pelaku tindak kejahatan.
Pasalnya, pihaknya menurunkan petugas piket keliling untuk melakukan mengawasan dan pengamanan.
"Kita juga dibantu pihak kepolisian untuk melakukan pengamanan," katanya.
Di Bumi Sebimbing Sekundang, BSB memiliki sekitar 6 unit ATM. Namun meski demikian, masyarakat jangan khawatir, sebab ATM BSB mobile ke mesin ATM lain. Misalnya melalui mesin ATM Berlogo ATM Bersama, Prima dan lain sebagainya.
Sementara disinggung mengenai transaksi selama bulan suci ramadan, Paseisman tidak terlalu merinci transaksi. Namun menurutnya, transaksi kerap stabil. Tidak ada peningkatan maupun penurunan traksaksi.
"Semua normal. Tidak ada masalah," kata dia.
Untuk pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) BSB Cabang dan Capem Baturaja, mengumpulkan sebesar Rp 900 miliar hingga akhir Juni. Penghimpunan dana ini meningkat sekitar 9 persen pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Kecilnya pertumbuhan ini bukan karena minat menabung masyarakat menurun, ataupun terpengaruh karena turunnya harga karet. Melainkan perlambatan ini memang sering terjadi di Januari hingga Juni.
"Tingginya pertumbuhan khusus di wilayah OKU, biasanya terjadi mulai bulan September hingga Desember," tegasnya.(rws)