Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

IPO Merpati Tak Direstui PPA

PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) tidak merestui PT Merpati Nusantara Airlines untuk melakukan penawaran saham perdana

Editor: Sanusi
zoom-in IPO Merpati Tak Direstui PPA
AFP
Para pejabat TNI AU berdiri di samping MA-60 Merpati Nusantara Airlines pesawat setelah mendarat di bandara El Tari Kupang Senin (10/6/2013) . Pesawat buatan Cina MA-60 yang dioperasikan Merpati Airlines mengalami kecelakaan saat mendarat di landasan pacu bandara El Kupang, Timor Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) tidak merestui PT Merpati Nusantara Airlines untuk melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO), sebagai upaya untuk menyehatkan keuangannya.

Direktur Utama PPA Boyke Mukijat menjelaskan ada baiknya Merpati tidak langsung melantai ke pasar sebelum kondisi keuangannya membaik.

"Saat ini yang kami lakukan adalah jangan sampai Merpati mati. Itu saja dulu. Sebelum sehat, Merpati jangan langsung turun ke pasar melepas saham," jelasnya, Senin (5/8/2013).

Dia menjelaskan, yang dilakukan PPA saat ini adalah terus melakukan restrukturisasi atas berbagai kewajiban Merpati.

Menurut Boyke, Merpati adalah BUMN yang kondisinya paling parah jika dibandingkan dengan BUMN lain yang saat ini sedang dalam tahap penyehatan. "Untuk restrukturisasi, kami pasti memiliki target waktu," jelasnya.

PPA merupakan BUMN yang ditugaskan ntuk menyehatkan perusahaan milik pemerintah yang sedang mengalami masalah keuangan, termasuk Merpati. Dalam hal ini, PPA menjadi pemegang saham maskapai penerbangan itu, seiring dengan restrukturisasi Merpati.

Sebelumnya, Dirut Merpati Kapten Asep Ekanugraha mengatakan, pihaknya ingin melakukan restrukturisasi utang, salah satu caranya dengan menukar utang dengan saham perseroan. Nantinya saat perseroan melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO), saham ini akan dilepas ke pasar sehingga perseroan bisa membayar utangnya.

Berita Rekomendasi

"Soal restrukturisasi utang, kami tetap upayakan ke situ (penukaran utang dengan saham)," kata Asep saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (5/8/2013).

Namun Asep masih enggan menjelaskan secara pasti mekanisme penukaran utang dengan saham tersebut lebih lanjut. Sekaligus waktu dan target penyelesaian utangnya ini. Sebab, bagaimanapun, pihaknya sedang memiliki sejumlah kreditur dengan nilai utang yang relatif besar.(Bambang P Jatmiko/Kompas.com)

Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas