Penjualan Mobil Diprediksi Ikut Anjlok
Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Sudirman MR memprediksi terjadi penurunan pembelian kendaraan bermotor.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anjloknya harga rupiah diprediksi bakal berpengaruh terhadap bisnis otomotif. Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Sudirman MR memprediksi terjadi penurunan pembelian kendaraan bermotor. Hal tersebut disebabkan melemahnya mata uang rupiah terhadap dollar AS.
Sudirman menjelaskan penurunan penjualan industri mobil dimulai pada bulan September. Pasalnya pada bulan depan, suku bunga untuk kredit pada industri otomotif mencapai 6,5 persen sesuai ketentuan Bank Indonesia.
"Masyarakat akan kesulitan melakukan kredit mobil, kita (Gaikindo) akan mencermati seberapa besar dampaknya," ujar Sudirman di jumpa pers Indonesia International Motor Show (IIMS) Hotel Kempinsky, Rabu (21/8/2013).
Untuk meningkatkan target penjualan mobil, Sudirman menjelaskan seluruh ATPM akan menawarkan diskon besar-besaran. Hingga saat ini produksi mobil di Indonesia masih lebih besar daripada permintaan dari masyarakat yang ingin membeli mobil.
"Supply lebih besar daripada demand, di pasar ATPM melakukan diskon cukup besar," ungkap Sudirman.
Sudirman menambahkan sampai saat ini, produksi mobil masih menggunakan nilai mata uang Rupiah 9300 terhadap dollar AS. Pasalnya semua ATPM di industri otomotif saat ini masih percaya rupiah akan kembali menguat pada bulan-bulan berikutnya.
Kita mengetahui exchange rate rupiah melemah. Berdasarkan teman-teman ATPM rate nya masih Rp 9300," jelas Sudirman.
Dari data Gaikindo realisasi penjualan mobil di Indonesia dari bulan Februari sampai Juli mencapai 774 ribu unit. Gaikindo pun masih yakin target penjualan mobil sampai akhir tahun 2013 mencapai 1,1 juta unit.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.