Sektor Infrastruktur Tak Terganggu Melemahnya Rupiah
Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS juga secara tidak langsung berimbas pada sektor infrastruktur
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS juga secara tidak langsung berimbas pada sektor infrastruktur. Naiknya nilai tukar dolar membuat harga komoditas infrastruktur juga naik. Maklum saja, dalam membangun infrastruktur dibutuhkan aspal dan baja yang 60 persen berasal dari impor.
Meski harga bahan baku naik, Kepala Badan Pembinaan (BP) Konstruksi Hediyanto W Husaini menjelaskan, kondisi saat ini belum menggangu para kontraktor di Indonesia. Mereka, kata Hediyanto, sudah terlebih dulu memasok bahan baku per tahun. Dengan begitu, kondisi nilai tukar rupiah yang melemah maupun kondisi inflasi, tak terlalu mempengaruhi penyediaan barang.
“Seringkali itu material konstruksi kan sudah dibeli barangnya. Jadi sudah men-stok material,” ujar Hediyanto dihubungi wartawan, Senin (26/8/2013).
Hediyanto menjelaskan penyesuaian kontrak bagi proyek konstruksi yang sedang berjalan tidak diberlakukan. Pasalnya pelaksana telah menyediakan barang material sebelumnya. Dia menjelaskan bagi proyek konstruksi multiyears, eskalasi kenaikan harga sudah diatur dalam kontrak.
“Kalau yang single years saya rasa tidak,” tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.