TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) melalui anak perusahaannya PT Phapros Tbk meraih dua penghargaan bronze (perunggu) pada BUMN Marketing Award 2013  untuk kategori Stategic & Tactical.

Penghargaan Bronze bidang Stategic diserahkan Deputi Restrukturisasi dan Perencanaan  Kementerian BUMN,  Wahyu Hidayat kepada Direktur Utama  PT Phapros (Tbk) Iswanto sedangkan Penghargaan Bronze bidang Tactical diserahkan oleh Pendiri Markplus Hermawan Kertajaya kepada Direktur Marketing PT Phapros (Tbk) Syamsul Huda.

Menteri BUMN Dahlan Iskan berharap agar ajang ini mampu memberi dorongan untuk meningkatkan prestasi pada masa mendatang. "Mereka yang terpilih di sini tidak hanya memiliki kemampuan presentasi, tapi juga mampu meyakinkan orang lain," ujar Dahlan, Rabu (28/8/2013).

Majalah BUMN track bersama Mark Plus memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan BUMN terhadap aktivitas usaha dari sisi marketing yang telah dilakukan selama ini sehingga mampu memberikan nilai tambah atau keuntungan kepada para masyarakat luas dan keuntungan kepada perusahaan. Apresiasi ini mengusung tema "Marketing for Innovation Reality Check for BUMN".

Selama tahun 2012, anak perusahaan PT RNI yang bergerak dalam bidang farmasi ini menuai berbagai prestasi diantaranya dengan  peningkatan kapasitas pabrik dengan penambahan luas gedung dan penambahan mesin produksi, perbaikan sistem produksi, perbaikan infrastruktur dan pemenuhan qualifikasi GMP, dan pengembangan produk baru termasuk OTC, ethical, dan generic.

Banyaknya para pemain dalam bidang farmasi, menjadikan binis obat-obatan termasuk kedalam usaha yang sarat dengan persaingan. Phapros dihadapkan pada persaingan dengan perusahaan lokal serta perusahaan multinational. Oleh karena itu, Phapros menggunakan upaya-upaya best marketing practice dalam memasarkan setiap produknya.

Upaya marketing Phapros dimulai dari aktivitas strategis hingga teknis. Sebagai industri yang sangat menarik maka banyak pemain di dalamnya. Ajang ini memberikan apresiasi yang akuntabel dan kredibel bagi BUMN dan marketeer  BUMN yang telah mengembangkan marketing dan inovasi marketing-nya sebagai faktor dominan dalam proses transformasi.

"Masing-masing perusahaan harus memberikan presentasi baik secara konsep, strategi, maupun kiat dalam bidang marketing," ungkap Dahlan Iskan.