Produksi Lifting Migas Turun Bukan karena Rudi Ditangkap KPK
Saat ini produksi lifting hulu migas turun dari 830 ribu barrel oil per hari (bpoh) menjadi 828 ribu bpoh
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini produksi lifting hulu migas turun dari 830 ribu barrel oil per hari (bpoh) menjadi 828 ribu bpoh. Padahal Satuan Kerja Khusus Hulu Migas (SKK Migas) saat dipimpin Rudi Rubiandini berjanji tidak akan mengalami penurunan.
Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo menjelaskan penurunan produksi lifting migas hanya kebetulan saja. Susilo pun optimis produksi lifting migas akan kembali naik lagi.
"Lifting menurun tidak serta merta bukan karena gitu langsung dimatiin. kebetulan turun dikit dan naik," ujar Susilo di kantor Kementerian ESDM, Jumat (6/9/2013).
Susilo menambahkan saat ini para kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) kaget dengan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini yang terlibat suap dengan perusahaan migas asal Singapura, Kernel Oil. Kendati demikian pihak Kementerian ESDM ingin agar kegiatan hulu migas bisa berjalan normal.
"Dampaknya mereka (KKK) sangat shock. Tapi msalah kegiatan hulu sehari tidak boleh berubah tidak boleh terganggu," ujar Susilo.
Susilo pun menegaskan agar SKK Migas kembali berjaga normal seperti yang ada dalam program kerja mereka saat ini. Bahkan kalau bisa, Susilo ingin agar SKK Migas bisa bekerja lebih baik meski sempat diguncang kasus penyuapan.
"Itu harus juga jalankan tupoksinya malah makin kenceng program WPBN (work plan and budgeting)," papar Susilo.