Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mendag Pastikan Pasokan Kedelai dengan Harga Terjangkau

Di Semanan, Mendag disambut sekitar 300-an pengrajin tahu tempe KOPTI yang sudah tiga hari tidak berproduksi.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Mendag Pastikan Pasokan Kedelai dengan Harga Terjangkau
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Perajin membersihkan kacang kedelai di salah satu sentra pembuatan tempe di Jakarta 
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan mengunjungi sentra pengrajin tahu dan tempe yang tergabung dalam Primer Koperasi Produksi Tahu-Tempe Indonesia (PRIM KOPTI) di Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Senin (9/9/2013) kemarin.
Mendag mengungkap, tujuannya kali ini adalah untuk meyakinkan para pengrajin tahu dan tempe adanya pasokan kedelai sehingga tidak perlu khawatir kekurangan bahan baku.
 
Di Semanan, Mendag disambut sekitar 300-an pengrajin tahu tempe KOPTI yang sudah tiga hari tidak berproduksi. Para pengrajin meminta agar harga kedelai diturunkan. Kuncoro yang mewakili pengrajin tahu tempe Semanan mengusulkan agar tata niaga kedelai dapat dikembalikan lagi ke Perum BULOG.
 
Menanggapi hal tersebut, Mendag mengatakan bahwa BULOG telah dilibatkan untuk menstabilisasikan harga kedelai.
“Kami telah memberikan ijin impor 100 ribu ton kedelai untuk BULOG. Jika kebutuhan per hari untuk produksi di Semanan sekitar 60 ton atau 1.800 ton per bulan, maka BULOG sangat dapat memenuhi kebutuhan kedelai para pengrajin di Semanan,” imbuhnya.
 
Dijelaskan, stok kedelai nasional saat ini mencapai 300 ribu ton, dan menurutnya sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Namun karena para pengrajin mendapatkan kedelai dari para importir, maka harga belinya sangat dipengaruhi oleh kenaikan nilai mata uang dollar Amerika Serikat (AS).
 
“Solusi jangka pendek yang akan kami lakukan adalah memastikan para pengusaha importir bekerja sama dengan KOPTI untuk mensuplai kedelai ke para pengrajin tahu dan tempe dengan harga khusus,” ujar Mendag.
Ia berjanji, menuntaskan hal ini sesegera mungkin, dengan menjembatani antara importir dan pengrajin tahu dan tempe. Dirinya juga yakin cara ini akan mampu meringankan beban para pengrajin akibat kenaikan nilai mata uang AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas