Mobil Murah Tanpa Perbaikan Infrastruktur Bikin Kuota BBM Jeblok
Alih-alih membuat LCGC, Aviliani menganjurkan agar pemerintah mulai memerhatikan perbaikan kualitas layanan transportasi massal.
Penulis: Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aviliani, pengamat ekonomi mengatakan, pembuatan mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost and Green Car/LCGC) tanpa perbaikan infrastruktur, akan membuat jeblok kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Mobil LCGC hanya menambah konsumsi BBM masyarakat, saya khawatir bisa menjebol kuota minyak. Lebih baik jika pemerintah membuat transportasi massal yang nyaman dan aman," kata Aviliani saat ditemui di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2013).
Menurut aviliani, solusi Menteri Perindustrian dengan mengharamkan pengunaan LCGC dari premium untuk beralih ke pertamax (bahan bakar non subsidi), tidak akan diindahkan.
"Mobil LCGC diharuskan memakai pertamax, tapi ini meragukan bisa diterapkan pemiliknya nanti, karena mobil yang di atasnya saja menggunakan premium, apalagi LCGC? Kan ini tidak masuk akal," tuturnya.
Alih-alih membuat LCGC, Aviliani menganjurkan agar pemerintah mulai memerhatikan perbaikan kualitas layanan transportasi massal. Sehingga, kebutuhan masyarakat untuk berpegian dapat terpenuhi dengan baik.
"Sebaiknya transportasi massal diperbaiki, agar masyarakat merasa nyaman menggunakan transportasi publik, sehingga tidak langsung beralih ke mobil murah," sarannya. (*)