APEC Dianggap Diplomasi Curang
Menurutnya, agenda APEC akan membuka dan meliberalisasi pasar keuangan, investasi, dan perdagangan, yang akan memerparah ekonomi Indonesia.
Penulis: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi masyarakat sipil Indonesia yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Lawan Neokolonialisme dan Imperialisme (Gerak Lawan), mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyelamatkan perekonomian Indonesia dari dampak krisis ekonomi global.
Langkah yang harus dilakukan, menurut Gerak Lawan, dengan tidak mengikatkan komitmen dan memerparah ekonomi nasional, dalam forum APEC yang berlangsung pada Oktober 2013.
"APEC tak lain adalah sebuah diplomasi curang," kata M Riza Damanik, Direktur Eksekutif Indonesia for Global Justice (IGJ) di Jakarta, Minggu (6/10/2013).
Riza menuturkan, Gerak Lawan juga mendesak SBY segera membatalkan komitmen Menteri Keuangan APEC pada 20 September 2013, yang ditandatangani Menteri Keuangan Chatib Basri.
Menurutnya, agenda APEC akan membuka dan meliberalisasi pasar keuangan, investasi, dan perdagangan, yang akan memerparah ekonomi Indonesia.
Terlebih, lanjutnya, diplomasi culas yang dilakukan negara-negara maju dengan memastikan seluruh resepnya diadopsi den disepakati dalam rantai pertemuan internasional, yaitu G-20, APEC, dan WTO, yang akan memaksa Indonesia tunduk pada komitmen yang ada.
"Kami juga mendesak Presiden SBY tidak menjadikan agenda konektivitas APEC sebagai ajang menambah utang negara dan pengambilalihan sumber-sumber daya ekonomi rakyat ke tangan korporasi swasta," tuturnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.